Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMERINTAH daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) mengalokasikan dana Rp2 miliar untuk menjawab keluhan masyarakat dari ancaman banjir yang diakibatkan oleh aliran sungai yang berbelok dan tersumbat.
Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 itu akan digunakan untuk menormalisasi 5 titik aliran sungai yang kondisinya perlu penanganan dengan segera.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pessel, Doni Gusrizal mengatakan di daerah itu terdapat 19 aliran sungai. Dari jumlah itu, sebanyak 18 aliran sungai kondisinya rata-rata perlu dilakukan penanganan melalui normalisasi.
"Sebab selain ada yang berbelok-belok dan mengancam pemukiman warga, diantaranya juga ada yang mengalami pendangkalan akibat tumpukan sedimen. Sedangkan 5 titik yang akan dilakukan normalisasi itu di antaranya, di Kecamatan Lunang, Basa Ampek Balai Tapan, Pancungsoal, Ranahpesisir dan Kecamatan Lengayang," terangnya, Senin (15/10).
Ditambahkanya bahwa dari hasil pemetaan lapangan yang dilakukan petugas PSDA, 18 aliran sungai yang bermasalah seperti berbelok dan juga penumpukan sedimen itu merupakan dampak dari aktivitas penambangan.
"Kami dari pemerintah kabupaten memang mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan terhadap aktivitas penambangan galian C sebagai mana terlihat di beberapa aliran sungai di Pessel. Sebab kewenangan dalam memberikan izin penambangan ada pada pemerintah provinsi. Karena kewenangan itu, sehingga pengusaha tambang mengabaikan koordinasinya dengan kabupaten. Sementara bila persoalan muncul, yang dituntut masyarakat pemerintah kabupaten," katanya. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved