Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Hotspot Masih Terdeteksi di Sejumlah Kecamatan di NTT

Palce Amalo
14/10/2018 23:15
Hotspot Masih Terdeteksi di Sejumlah Kecamatan di NTT
(MI/Dwi Apriani )

BADAN Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang, melaporkan beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terdeteksi titik panas (hotspot).

Akan tetapi jumlah hotspot terus berkurang sejak tiga hari terakhir. Pada Minggu (14/10) terdeteksi 10 hotspot atau berkurang jika dibandingkan dengan laporan Sabtu (13/10) sebanyak 17 hotspot. Sedangkan pada Jumat (12/10) terdeteksi 120 hotspot.

Hotspot yang terdeteksi Minggu terdapat di Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Lembor di Manggarai Barat, Haharu di Sumba Timur, Amarasi Timur dan Amfoang Barat Laut di Kabupaten Kupang, serta Kuatnana dan Amanatun Utara di Timor Tengah Selatan.

"Tingkat kepercayaan hotspot itu di atas 80%," kata Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Maria Seran.

Dia mengatakan hotspot yang terdeteksi itu bukan merupakan jumlah kebakaran lahan atau kebun karena satu kebakaran kecil namun suhunya sangat tinggi dapat dideteksi oleh satelit lebih dari satu titik api.

Kebakaran di desa-desa di Nusa Tenggara Timur umumnya bersumber dari lahan milik petani. Mereka membakar lahan untuk persiapan musim tanam. Sementara itu Nusa Tenggara Timur masih dilanda kemarau panjang dengan suhu rata-rata pada siang hari 19-35 derajat celcius. Kemarau panjang juga mengakibatkan menurunnya debit sumber air sehingga pasokan air bersih ke rumah penduduk seperti di Kota Kupang mulai terganggu. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya