Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Akibat Kekeringan, Warga Konsumsi Air dari Persawahan

Kristiadi
14/10/2018 23:00
Akibat Kekeringan, Warga Konsumsi Air dari Persawahan
(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

KEKERINGAN yang terus meluas menyebabkan sejumlah masyarakat di Kampung Bojong Benteng, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terpaksa harus mencari air dari areal persawahan dan aliran sungai untuk kebutuhan memasak, mandi, mencuci pakaian, buang air besar dan wudlu.

"Kami setiap hari harus membendung air di aliran sungai dan areal persawahan yang masih memiliki sisa. Selama ini semua sumur dalam kondisi mengering termasuk persawahan. Ada sisa air dimanfaatkan untuk mandi, masak, mencuci pakaian dan kakus meskipun harus ditempuh berjarak 2 kilometer," kata Didin, 50, warga Kampung Bojong Benteng, Minggu (14/10).

Didin mengatakan, pengambilan air dilakukan oleh masyarakat mulai pagi dan sore memanfaatkan 4 buah galon air berukuran besar karena selama ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah daerah dan Badan Penanggulan Bencana Daerah.

"Memang selama ini air yang didapat di persawahan untuk mencuci pakaian saja terasa ada gatal sedikit meskipun setelah dipakai gatalnya hilang. Jika dimasak dan diminum ada rasa bau lumpur," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Wawan R Effendi mengatakan pendistribusian air bersih bagi masyarakat selama musim kemarau sekarang ini alami banyak kendala karena setiap kecamatan kondisinya berjauhan seperti Cikalong, Cipatujah, Cigalontang, Kadipaten, Salawu, Pageurageung, Bojonggambir, Cineam, dan Karangjaya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya