Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
POTENSI banjir genangan dan tanah longsor mulai diwaspadai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, berdasarkan prediksi, pertengahan atau akhir Oktober tahun ini kemungkinan bakal memasuki hujan.
"Dalam kondisi cuaca apapun, kami tentunya harus selalu siap siaga. Termasuk prediksi memasukinya musim hujan yang kemungkinan terjadi pada pertengahan atau akhir bulan ini," kata Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan.
Asep menyebut potensi tanah longsor tahun ini kemungkinan relatif cukup tinggi. Hal itu mengingat hampir beberapa bulan terakhir dilanda kemarau.
Selama musim kemarau tanah mengalami kekeringan dengan kondisi retak-retak dan terbelah. Ketika hujan turun, airnya meresap ke dalam tanah yang selama berbulan-bulan kekeringan.
"Terjadi kejenuhan sehingga memicu potensi pergerakan tanah," ucapnya.
Sejumlah titik di Kota Sukabumi diwaspadai rawan tanah longsor. Seperti Kelurahan Subangjaya dan Cisarua di Kecamatan Cikole serta Kelurahan Karangtengah di Kecamatan Gunungpuyuh. Adapun banjir berpotensi terjadi di wilayah Kecamatan Baros dan Kecamatan Lembursitu.
Setiap kali menanggulangi bencana, kata Asep, BPBD sangat terbantu dengan adanya program Kelurahan Tanggap Bencana (Katana) yang di dalamnya terdapat partisipasi masyarakat. Kelurahan yang diberi predikat Katana terdiri dari Subangjaya, Baros, Citamiang, Cikondang, Gunungpuyuh, Jayamekar, Karamat, Karangtengah, dan Limusnunggal. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved