Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DINAS Kesehatan Kalimantan Tengah terus memantau dan mengantisipasi perkembangan virus rubella setelah menemukan 12 pasien yang positif terjangkit virus itu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Yayu Indriaty menjelaskan, penemuan 12 pasien itu terjadi setelah pihaknya mengirim 12 contoh (specimen) pasien yang terkena campak di Kabupaten Kapuas untuk diperiksa di laboratorium Kemenkes sebulan lalu.
"Dari 20 contoh itu, ternyata ada 12 yang positif rubella, 3 positif campak dan 1 pasien terkena samar Rubella. Pasien yang terpapar berusia antara 1 tahun hingga 18 tahun," ujarnya, Rabu (10/10).
Setelah mengetahui adanya anak-anak yang terjangkit rubella, pihaknya langsung melakukan pemantauan secara menyeluruh di Kabupaten Kapuas.
"Apalagi Kabupaten Kapuas saat ini masih dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit campak," kata Yayu.
Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya untuk meminimalisir berkembangnya penyakit ini antara lain dengan melakukan suntik vaksin measles and rubbela. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved