Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
AKI atau catu daya alat early warning system (EWS) atau deteksi dini gelombang tsunami di pesisir Kebumen, Jawa Tengah dicuri, sehingga alat tersebut tidak berfungsi. Tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengalokasikan anggaran Rp25 juta untuk perbaikan alat tersebut.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kebumen Eko Widianto mengungkapkan di sepanjang pesisir Kebumen mulai dari Pantai Ayah di barat sampai Pantai Mirit di timur tersapat 10 alat EWS tsunami. Dari 10 alat tersebut, tiga merupakan bantuan dari Pemerintah Jerman melalui Gesellschaft Technische Zusammenarbeit (GTZ) serta tujuh lainnya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Namun demikian, dari 10 alat itu yang berfungsi normal hanya tujuh unit, karena tiga lainnya rusak," jelas Eko, Jumat (5/10).
Eko menjelaskan, ketiga alat EWS yang tidak berfungsi itu disebabkan karena aki, yang merupakan sumber listrik, hilang dicuri orang. "Kami
sangat menyayangkan karena ternyata akinya hilang, sehingga EWS tak berfungsi. Kami mohon kepada masyarakat untuk ikut menjaga, karena keberadaan alat itu sangat penting, apalagi Kebumen termasuk daerah rawan gempa dan tsunami," katanya.
Menurutnya, tahun ini BPBD telah mengalokasikan dana Rp25 juta untuk melakukan perbaikan terhadap peralatan yang rusak. "Alat EWS yang rusak telah kami rencanakan untuk diperbaiki. Sebab, alat tersebut sangat penting bagi wilayah Kebumen yang memang rawan gempa dan
tsunami," ujarnya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved