Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Korban Gempa Palu Dimakamkan di Medan

Puji Santoso
05/10/2018 15:55
Korban Gempa Palu Dimakamkan di Medan
(MI/Sutan Siregar)

JENAZAH Agnes Christina br Sitorus, 23, salah seorang korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, 28 September 2018 lalu, tiba di kediamannya rumah duka Komplek Bali Indah No. 14 Jalan Lembaga Pemasyarakatan Kecamatan Helvetia Tanjung Gusta Medan, Sumatra Utara, Kamis (4/10). Isak tangis dari keluarga dan kerabat korban mewarnai prosesi persemayaman korban.

Bintang br Panggabean, 48, ibunda dari Agnes Christina br Sitorus, tak kuasa menahan tumpahan air matanya. Dia terlihat histeris melihat jenazah anaknya terbujur kaku di hadapannya. Sesekali sanak keluarga berusaha menenangkannya agar tetap tabah ditinggal mati korban.

Agnes, wanita kelahiran Medan, 5 Mei 1995 ini dikenal tomboy dan lincah di tengah keluarga dan kerabatnya. Wanita 23 Tahun ini pun baru setahun lalu menamatkan kuliahnya di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Usai sempat bekerja di Unit Laboratorium Eco Green, anak kedua dari 3 bersaudara ini memutuskan bekerja sebagai CPNC di Polhut Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Namun nasib berkata lain. Bencana gempa dan tsunami menghantam Palu. 

Nenes yang menginap di Hotel Roa-roa, Palu, Sulawesi Tengah, pun terjebak. Jenazahnya baru bisa ditemukan lima hari kemudian atau pada Rabu (3/10) lalu.

Kristianto Sitorus, paman korban, kepada wartawan di kediaman korban mengatakan kalau Agnes yang akrab disapa Nenes itu bekerja sebagai CPNS di Kantor Dinas Polisi Kehutanan Sulteng sejak bulan Januari 2018 lalu. 

"Kami mendapat kabar hilang pascagempa terjadi," kata Kristianto.

Kristianto juga menyebut kalau Nenes adalah gadis yang tomboy dan lincah hingga mudah bergaul kepada siapa pun. 

"Kini gadis tomboy dan lincah itu telah tiada," katanya sembari menitikkan air mata.

Rencananya korban akan di makamkan pada Jumat (5/10) di Pekuburan Kristen Simpang Melati Medan.

Di rumah duka banyak terpajang papan bunga ucapan bela sungkawa baik dari keluarga dan kerabat korban. Seperti salah satunya karangan bunga dari alumni SMP Santo Thomas 4 Medan.

Sebelumnya jenazah korban diterbangkan dari Palu dengan Pesawat Batik Air ID 6886 dan tiba di Bandara Kualanamu pada Kamis siang. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya