Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Bencana Ekologis Landa Pesisir Selatan

Yose Hendra
02/10/2018 20:25
Bencana Ekologis Landa Pesisir Selatan
(ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

SEJUMLAH lokasi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, ditimpa  bencana ekologis, seperti tanah longsor, abrasi pantai, dan banjir, 
Selasa (2/10).

Hal itu dipicu oleh anomali cuaca yang terjadi di sejumlah wilayah di  Sumatra Barat, dan khususnya di wilayah perairan di Kabupaten Pesisir 
Selatan, ditambah curan hujan yang cukup tinggi.

Banjir terjadi di Kecamatan Koto XI Tarusan. Akibat luapan Sungai Tawa  air meluap sampai ke pemukiman warga setinggi kurang lebih 1 meter, pukul 18.00 WIB.

"Tidak kerusakan rumah dan korban jiwa, dan kini warga sudah kembali  ke rumah sambil membersihkan material lumpur yang masuk kedalam rumah  warga," jelas Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (  BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Herman Budiarto, Selasa (2/10).

Kemudian, sambungnya, pohon tumbang terjadi di daerah buah palo painan,  Kecamatan IV Jurai, Duku Utara Kecamatan Koto XI Tarusan, dan Bukit Putus Salido, Kecamatan IV Jurai.

Selanjutnya, sebut Herman, tanah longsor terjadi di daerah Salido Ketek  (bawah Langkisau Resort) menimpa satu unit rumah semi permanen (pondok).  Sedangkan abrasi pantai terjadi di Kecamatan Batang Kapas, satu rumah  nelayan rusak akibat hantaman gelombang laut.

"Kita, BPBD Pessel siagakan tim SAR dan Tagana, serta KSB di kecamatan,  laporkan segera jika terjadi kejadian bencana alam," tegas Herman  Budiarto.

Ani, warga sungai tawa Kecamatan Koto XI Tarusan ditemui dilokasi  mengatakan, pasca banjir kemarin sore Ia bersama warga lain telah  kembali kerumah, membersihkan material lumpur, batu dan tanah yang masuk rumah.

Warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), dataran  rendah, kawasan pantai dan perbukitan mesti mewaspadai potensi bencana  seperti banjir, tanah longsor dan abrasi, seiring tingginya curah hujan  belakangan ini.

"Secara geografis, Pesisir  Selatan rawan akan berbagai macam bentuk  bencana seperti tanah longsor, banjir, abrasi pantai dan lainnya. Maka  oleh karena itu, masyarakat diminta selalu waspada dengan   curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, " kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni.

Hal tersebut menurutnya agar tidak terjadi kerugian materil dan korban  jiwa jika bencana tersebut datang. Sebab, sebagian besar warga kabupaten  ini tinggal di daerah-daerah rawan bencana seperti longsor, banjir,  abrasi dan sebagainya.

Dikatakan,  sikap waspada harus selalu diperlukan karena bencana  tersebut bisa datang secara tiba-tiba, apalagi pada musim hujan, luapan  air sungai bisa terjadi, bahkan longsor.

Di Pesisir Selatan terdapat banyak aliran sungai, kawasan pantai dan  perbukitan. Mayoritas warganya bermukim di sekitar daerah rawan,  sehingga setiap terjadi bencana selalu menelan kerugian materil bagi  pemiliknya, bahkan jiwa.

"Semua daerah ini rawan bencana alam, maka setiap hujan turun, kita  imbau warga agar selalu waspada dengan kemungkinan terburuk dari risiko  bencana yang bakal terjadi, paling tidak bisa menyelamatkan diri dan keluarga jika bencana itu datang," ingatnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, hari ini hingga besok Sumatra Barat  berpotensi diguyur hujan. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya