Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEJUMLAH lokasi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, ditimpa bencana ekologis, seperti tanah longsor, abrasi pantai, dan banjir,
Selasa (2/10).
Hal itu dipicu oleh anomali cuaca yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatra Barat, dan khususnya di wilayah perairan di Kabupaten Pesisir
Selatan, ditambah curan hujan yang cukup tinggi.
Banjir terjadi di Kecamatan Koto XI Tarusan. Akibat luapan Sungai Tawa air meluap sampai ke pemukiman warga setinggi kurang lebih 1 meter, pukul 18.00 WIB.
"Tidak kerusakan rumah dan korban jiwa, dan kini warga sudah kembali ke rumah sambil membersihkan material lumpur yang masuk kedalam rumah warga," jelas Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Herman Budiarto, Selasa (2/10).
Kemudian, sambungnya, pohon tumbang terjadi di daerah buah palo painan, Kecamatan IV Jurai, Duku Utara Kecamatan Koto XI Tarusan, dan Bukit Putus Salido, Kecamatan IV Jurai.
Selanjutnya, sebut Herman, tanah longsor terjadi di daerah Salido Ketek (bawah Langkisau Resort) menimpa satu unit rumah semi permanen (pondok). Sedangkan abrasi pantai terjadi di Kecamatan Batang Kapas, satu rumah nelayan rusak akibat hantaman gelombang laut.
"Kita, BPBD Pessel siagakan tim SAR dan Tagana, serta KSB di kecamatan, laporkan segera jika terjadi kejadian bencana alam," tegas Herman Budiarto.
Ani, warga sungai tawa Kecamatan Koto XI Tarusan ditemui dilokasi mengatakan, pasca banjir kemarin sore Ia bersama warga lain telah kembali kerumah, membersihkan material lumpur, batu dan tanah yang masuk rumah.
Warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), dataran rendah, kawasan pantai dan perbukitan mesti mewaspadai potensi bencana seperti banjir, tanah longsor dan abrasi, seiring tingginya curah hujan belakangan ini.
"Secara geografis, Pesisir Selatan rawan akan berbagai macam bentuk bencana seperti tanah longsor, banjir, abrasi pantai dan lainnya. Maka oleh karena itu, masyarakat diminta selalu waspada dengan curah hujan tinggi beberapa hari terakhir, " kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni.
Hal tersebut menurutnya agar tidak terjadi kerugian materil dan korban jiwa jika bencana tersebut datang. Sebab, sebagian besar warga kabupaten ini tinggal di daerah-daerah rawan bencana seperti longsor, banjir, abrasi dan sebagainya.
Dikatakan, sikap waspada harus selalu diperlukan karena bencana tersebut bisa datang secara tiba-tiba, apalagi pada musim hujan, luapan air sungai bisa terjadi, bahkan longsor.
Di Pesisir Selatan terdapat banyak aliran sungai, kawasan pantai dan perbukitan. Mayoritas warganya bermukim di sekitar daerah rawan, sehingga setiap terjadi bencana selalu menelan kerugian materil bagi pemiliknya, bahkan jiwa.
"Semua daerah ini rawan bencana alam, maka setiap hujan turun, kita imbau warga agar selalu waspada dengan kemungkinan terburuk dari risiko bencana yang bakal terjadi, paling tidak bisa menyelamatkan diri dan keluarga jika bencana itu datang," ingatnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, hari ini hingga besok Sumatra Barat berpotensi diguyur hujan. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved