Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengklaim telah memantapkan mitigasi bencana gempa dan tsunami. Optimisme itu seiring dengan kondisi peralatan sistem peringatan dini dalam kondisi baik, serta masyarakat rutin diberi asupan simulasi.
"Harus siap, dengan segala kondisi. Tapi keselamatan tidak bisa ditumpangkan kepada orang lain, apalagi kepada alat-alat Early Warning System (EWS)," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur, Selasa (2/10).
Menurutnya, yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan evakuasi mandiri
masyarakat, melalui sosialisasi dan simulasi yang teratur, minimal setiap tahun ada sekali dilakukan masyarakat.
"Tentukan titik kumpul keluarga dan kalau terjadi tidak usah mencari di tempat lain, tetapi mencari dan bertemu di titik yang sudah disepakati," tandasnya.
Sementara itu, untuk sistem peringatan dini bencana (EWS), dia mengatakan Sumbar hanya memiliki sirine BMKG dengan jumlah 6 unit. "Kondisi 90% baik dan tiap tanggal 26, jam 10 di tes aktifasi," katanya.
Sirine BMKG itu tersebar di enam kabupaten dan kota yang berada di pesisir barat Sumatra Barat. Selain itu, sebut Rumainur, pihaknya juga punya sirine toa 32 unit. Lalu, sambungnya, BNPB juga pernah bantu kabupaten dan kota di pesisir masing-masing 8 buah. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved