Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEAKAN tidak ada hentinya, Kepolisian Daerah Sumatra Selatan terus menindaktegas pelaku kejahatan narkoba. Baru pekan lalu polisi menangkap dan menembak mati bandar narkoba di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Kini Polda Sumsel berhasil menembak mati lagi bandar narkoba di kabupaten Banyuasin.
Pelaku atau bandar yakni Darmizon, 50, warga Betung, Banyuasin yang ditangkap di Jalan Lintas Palembang-Betung, Banyuasin pada Rabu (12/9). Sayang, karena berusaha kabur dari petugas, Darmizon terpaksa ditembak.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman mengatakan penangkapan terhadap tersangka berawal saat pihaknya mendapatkan informasi tentang akan adanya transaksi narkoba di kawasan tersebut. Polisi pun segera melakukan penyelidikan. Sekitar pukul 14.00 WIB, tersangka melintas di depan SPBU.
Anggota polisi yang sudah mengetahui ciri-ciri tersangka kemudian berupaya menghentikan laju kendaraan tersangka. Namun alih-alih menghentikan laju sepeda motor Honda Supra Fit-nya, tersangka malah tancap gas. Sempat terjadi kejar-kejaran antara tersangka dengan polisi.
Tiga tembakan peringatan yang dilontarkan polisi ke udara tidak dihiraukan tersangka. Tersangka pun turun meninggalkan motornya dan berlari ke kawasan hutan. Polisi pun mengejarnya dan melepaskan tembakan yang bersarang tepat ke arah tubuh bagian belakangnya.
Namun tersangka masih juga berlari, sehingga petugas kembali memuntahkan timah panas yang kemudian bersarang di punggung dan tembus ke dada korban hingga roboh terkapar. Tersangka yang tak lagi berdaya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis namun nyawanya melayang saat di perjalanan.
Jenazah tersangka pun dievakuasi ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
"Tersangka ini merupakan bandar sabu besar yang telah beraksi sejak beberapa tahun lalu. Kami melakukan penyelidikan selama sebulan sehingga bisa meringkus tersangka. Namun tersangka ini pemain lama, target operasi yang terkenal licin, selalu lolos dari incaran petugas," ungkap Farman saat pers rilis di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (13/9).
Pihaknya menduga, tersangka Darmizon merupakan bagian dari jaringan narkoba lintas provinsi, dengan sabu berasal dari Aceh.
Dari tangan tersangka disita barang bukti berupa tiga bungkus besar paket narkoba jenis sabu dengan total berat tiga kilogram berkemasan teh Cina merek Guanyinwang. Serta barang bukti lain berupa satu ponsel, satu tas abu abu, dan sepeda motor Honda Supra Fit.
"Dugaannya akan dipasarkan di Palembang dan sekitarnya. Namun tersangka yang tewas ini lebih sering bertransaksi di daerah Betung. Dari beberapa keterangan dari tersangka pengedar narkoba yang sudah kami tangkap, nama Darmizon ini selalu muncul," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved