Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Siasat Perajin Tahu dan Tempe Pangkas Ukuran

Liliek Dharmawan
07/9/2018 18:50
Siasat Perajin Tahu dan Tempe Pangkas Ukuran
(MI/Liliek Dharmawan)

PERAJIN tahu dan tempe di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mulai  mewaspadai kenaikan harga kedelai dari Rp7.400 menjadi Rp7.600 per kilogram. 

Salah seorang perajin tahu di sentra tahu Desa Kalisari, Kecamatan  Cilongok, Supriyanto, 28, mengungkapkan kalau perajin mulai  ancang-ancang untuk mengantisipasi naiknya harga kedelai. "Oleh karena itu, kami mulai mengantisipasi. Tetapi tidak mungkin menaikkan harga, paling antisipasinya adalah memperkecil ukuran tahu," ujarnya, Jumat (7/9).

Ia mengungkapkan, kalau setiap harinya dirinya membutuhkan setidaknya 75 kg, sehingga dengan kenaikan Rp200 per kilogram, ada tambahan biaya Rp15 ribu. "Kami berharap  pemerintah melakukan upaya sehingga harga kedelai bisa dikendalikan. Itu  yang diinginkan oleh para perajin tahu. Sebab, kalau harga naik terus  tentu bakal berdampak pada usaha," katanya.

Sementara itu, perajin tempe di Ajibarang, Banyumas. mengaku lebih memilih untuk mengurangi ukuran tempe ketimbang menurunkan jumlah  produksi. "Dengan harga kedelai yang naik, lebih baik kami  mengecilkan ukuran tempe. Naiknya harga tempe menjadi langkah paling  terakhir. Kalau masih tetap dapat dikendalikan dengan memperkecil  ukuran, itu yang kami tempuh," tambah Surwan, 53, perajin setempat. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya