Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
KEPALA Dinas (Kadis) Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTB Budi Septiani menangis sesegukan saat diberi kesempatan untuk berbicara dalam acara penandatanganan MoU antara Kementerian Pertanian dengan Kadin Indonesia di Kuta Bali, Kamis (6/9).
Septiani menangis saat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, para pejabat eselon 1 dan 2 Kementan, Ketua Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, para ketua Kadin Provinsi se-Indonesia dan para kepala dinas pertanian dari beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia.
Septiani diberi kesempatan berbicara sebelum acara penandatangan MoU. Sambil menguraikan masalah yang dihadapi Lombok saat ini, Septiani terus berurai air mata.
"Terima kasih kepada Presiden Jokowi, dan Menteri Pertanian yang telah banyak berbuat bagi warga Lombok. Bapak Presiden dan Menteri Pertanian sangat atensi. Atas nama masyarakat Lombok, saya mengucapkan banyak terima kasih," ujarnya sambil terus menangis dengan suara yang hampir hilang. Seluruh ruangan menjadi hening seketika.
Menurut Septiani, sejak awal gempa Lombok, Presiden Jokowi, Menteri Pertanian, dan para pejabat lainnya dari pusat memberikan atensi yang besar. Lombok saat ini dirundung derita. Namun berkat kesigapan Jokowi dan seluruh jajaran kabinetnya, Lombok kini mulai pulih. Rumah mulai dibangun.
Sebelumya, hampir 85% Lombok hancur. Ada 417 ribu rumah dan gedung yang terkena dampak. Seluruh mitra pertanian bekerja keras untuk memulihkan Lombok.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Menteri Pertanian atas atensinya kepada Lombok terutama di bahan makanan dan pertanian lainnya," ujarnya.
Sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiaman mengatakan, Kementan telah menghimpun bantuan bersama Kadin seluruh Indonesia yang diperuntukkan bagi korban gempa di Lombok selama dua hari di Bali.
"Hasilnya, sangat luar biasa. Total yang terkumpul sekitar Rp20 miliar dan langsung diberangkatkan ke Lombok dalam bentuk bahan pokok sebanyak 21 truk berukuran besar dan kecil," ujarnya.
Ada pengusaha yang menyumbang Rp5 miliar, ada yang menyumbangan Rp1 miliar yakni Ketua Kadin Rosan Putra Roeslani. Semuanya langsung diberangkatkan ke Lombok dan dilepas langsung oleh Menteri Amran Sulaiman dari Kuta Bali.
Mentan sendiri menyumbang 20 ton beras. Sementara yang lainnya ada yang dalam bentuk daging, air mineral, handuk, terpal, tenda, mie instan dan sebagainya.
Menurut Sulaiman, dirinya pernah mengalami musibah di era tahun 1990-an. Saat itu kondisi rumahnya terbakar dan rata dengan tanah. Ia dan bersama 11 saudaranya, ditambah kedua orang tuannya harus tidur dibawah pohon siang dan malam, bertahan di tenda selama beberapa waktu yang cukup lama.
"Kami pernah kena musibah, rumah terbakar, rata dengan tanah. Keluarga kami besar. Kami 12 bersaudara. Kalau ditambah ayah dan ibu maka ada 14 orang. Kami tinggal di bawah pohon kecil berhari-hari. Dapat bantuan satu butir telur itu luar biasa, kami bagi-bagi. Dapat sebungkus Mie, luar biasa, kami makan bagi-bagi. Dikasih satu liter beras, sangat luar biasa saat itu. Sekarang, saya kasih 20 ton beras, itu tidak ada artinya. Namun saya buat apa yang saya bisa," ujarnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved