Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

BPBD Sragen Atur Distribusi Bantuan Air

Widjajadi
04/9/2018 20:10
BPBD Sragen Atur Distribusi Bantuan Air
(MI/Bagus Suryo)

PEMERINTAH Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana  Daerah) terus berkoordinasi dengan pihak korporasi maupun perusahaan  swasta dan juga pribadi yang ingin membantu air bersih di wilayah  terdampak kekeringan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kekacauan pengiriman atau  overlapping di dalam memberikan bantuan.

"Cakupan wilayah desa yang mengalami krisis air bersih sebagai akibat yang ditimbulkan musim kemarau yang panjang ini sangat luas. Kami yang pegang data, karena itu bagi corporate maupun perusahaan lain yang ingin menggelontorkan air bersih, sebaiknya koordinasi dulu dengan BPBD kabupaten, agar tidak kesasar atau tumpang tindih dengan bantuan yang  disalurkan Pemkab," kata Kepala Pelaksanaan BPBD Sragen, Sugeng Supriyono kepada Media Indonesia, Selasa (4/9).

Saat ini, lanjut dia, dampak kekeringan sudah melanda 28 desa yang ada 7 kecamatan. Selain memunculkan dampak krisis air bersih, maka juga menimbulkan krisis irigasi untuk pertanian di wilayah tadah hujan. Namun karena sektor pertanian ada OPD yang menangani, dan BPBD fokus pada  bantuan air bersih, dan juga penanggulangan kesehatan yang ditimbulkan  dari cuaca kering, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan juga PMI.

Menurut dia, khusus untuk bantuan air bersih di 28 desa yang ada di kecamatan : Miri, Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Gesi, Jenar, dan Tangen, Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran Rp44,5 juta. Sejauh ini sudah ada 416 tangki air, dengan 5.000 liter per tangki yang telah disalurkan.

Dengan penyaluran air bersih dari Pemkab maupun CSR ini, masyarakat wilayah krisis air bersih cukup terbantu. "Tahun lalu dari Pemkab ada
561 tangki air bersih, dan saat ini sudah 416 tangki. Dari swasta juga sangat banyak. Tanpa bantuan, masyarakat yang cukup mampu atau bergotong-royong, minimal menyediakan uang Rp200 ribu untuk mendapatkan air bersih yang cukup untuk kebutuhan seminggu," tandas Sugeng.

Selain bergulat dalam penggelontoran air bersih, BPBD Sragen kini juga mencoba menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Upaya pelestarian sungai-sungai ini penting, agar saat hujan tidak memunculkan luapan, karena aliran yang terhambat sampah atau pendangkalan. (A-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya