Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Serapan Gabah Berkurang, Stok Beras Tetap Aman

Nurul Hidayah
04/9/2018 19:05
Serapan Gabah Berkurang, Stok Beras Tetap Aman
(MI/Nurul Hidayah)

PENYERAPAN yang dilakukan Bulog Sub Divisi Cirebon mulai  berkurang. Tingginya harga gabah menjadi penyebab pengurangan penyerapan  tersebut.

Kepala Bulog Sub Divis Cirebon, Dedi Apriliyadi, menjelaskan jika saat  ini penyerapan yang mereka lakukan baru di kisaran 57%. "Saat ini  penyerapan setiap harinya juga sudah mulai berkurang," ungkap Dedi.  Biasanya dalam sehari mereka bisa menyerap hingga 500 ton, namun saat  ini hanya di kisaran 50 hingga 60 ton saja, bahkan bisa kurang.

Mulai turunnya penyerapan gabah dan beras menurut Dedi dikarenakan sudah  berakhirnya masa panen di sejumlah daerah di wilayah kerja Bulog  Cirebon. Harga gabah pun saat ini sudah naik kembali. Untuk gabah kering  pungut (GKP) sudah dihargai Rp5.300/kg sedangkan untuk gabah simpan  maupun gabah kering giling saat ini sudah dihargai di kisaran Rp5.800  hingga Rp6 ribu/kg.

Tingginya harga gabah pula, lanjut Dedi, yang menyebabkan penyerapan  mulai berkurang saat ini. bahkan tahun lalu saja Bulog Cirebon hanya  mampu menyerap sebanyak 71% dari prognosa yang ditetapkan sebesar  110 ribu ton. 

Tahun ini  prognosa yang ditetapkan juga sebesar 110 ribu  ton namun Dedi mengaku akan tetap berupaya agar target prognosa tersebut  bisa tercapai.

Penyerapan yang dilakukan menurut Dedi saat ini tidak hanya beras  medium, atau beras yang sesuai dengan harga pembelian yang ditetapkan  oleh pemerintah. "Kami juga melakukan penyerapan beras premium,â€? ungkap  Dedi. Beras tersebut juga akan dilempar ke sejumlah pangsa pasar. Namun  perbandingannya 95:5, atau 95% beras medium dan 5% beras premium.

Ditanyakan mengenai stok, Dedi mengungkapkan mereka masih memiliki  sebanyak 58.800 ton beras. Jika mengikuti pola distribusi rastra yang  sebelumnya mencapai 3 ribu ton setiap bulan, stok yang ada di  sejumlah gudang beras di Bulog Cirebon mencukupi hingga Desember 2019.
 
Pengiriman ke luar daerah, lanjut Dedi, dimungkinkan dengan stok yang  banyak tersebut. "Namun kami masih menunggu perintah dari pusat," ungkap Dedi. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya