Krisis Air Bersih Landa Wilayah Pesisir Kalsel

KEMARAU panjang dan interusi air laut menyebabkan sejumlah wilayah pesisir di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami krisis air bersih. Sungai-sungai di Kalsel kini mulai surut akibat kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel, Wahyudin Ujud, Jumat (31/8), mengatakan pihaknya telah menerima laporan tentang kondisi kekeringan dan krisis air bersih melanda sejumlah wilayah di Kalsel. 

"Ada beberapa wilayah di Kalsel yang rawan kekeringan dan krisis air bersih. Sejauh ini penanganannya ditangani pihak BPBD kabupaten," tuturnya.

Krisis air bersih banyak dialami warga yang bermukim di kawasan pesisir seperti Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Kemarau panjang juga menyebabkan surutnya sungai-sungai yang ada di Kalsel hingga 1-2 meter.

Di Kabupaten Banjar, krisis air bersih melanda tiga kecamatan yaitu Beruntung Baru, Tatah Makmur dan Aluh-aluh. Sumber air warga yang berasal dari sumur dan sungai mengalami interusi air laut, sehingga air menjadi payau dan asin. Kondisi ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.

Untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini, BPBD Kabupaten Banjar terpaksa mensuplai air bersih ke daerah yang mengalami krisis air. Nyoman Yudiana, Plt Kepala BPBD Banjar mengatakan sejak sepekan terakhir pihaknya telah memasok kebutuhan air bersih bagi warga pesisir. 

"Pasokan air bersih akan kita salurkan sesuai kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Pasokan air disalurkan ke tandon-tandon yang dibangun di tiap desa. Namun diakui pasokan air bersih ini masih sangat kurang, terlebih kondisi kemarau diperkirakan akan semakin parah. Interusi air laut juga berpengaruh pada pasokan air bersih PDAM Bandarmasih ke masyarakat yang berasal dari intake dengan sumber air baku Sungai Martapura. (OL-3)