Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PELATIH dayung Indonesia, Budiman Setiawan, memprediksi dapatkan tiga emas pada final cabang olahraga dayung yang akan digelar Kamis (23/8) dan Jumat (24/8).
"Prediksi saya tiga medali emas. Ya itu tadi di kategori M4X, LM4-, dan LM8+. Saingan besar kita memang China dan Uzbekistan. Kita belum pernah menang dari China di Asian Games," katanya saat ditemui di JSC, Rabu (22/8).
Seluruh kelas tersebut merupakan kategori dayung empat orang putra dan delapan putra. Budiman mengatakan peluang Indonesia dapat emas dalam kategori tersebut cukup besar.
Untuk nomor lainnya, Budiman mengatakan peluang emas tetap ada, tetapi tidak besar, terutama bagi regu putri. Di kategori women's pair (W2) dan women's four (W4) misalnya, Budiman berharap hasil perunggu saja sudah cukup bagus untuk mereka.
"Keduanya itu tidak terlalu besar untuk medali emas. Prediksi saya medali perunggu atau paling tidak perak semoga bisa," tutur Budiman.
Indonesia dipastikan melaju ke babak final pada sembilan kelas perlombaan putra maupun putri, setelah tiga dari enam kelas yang dilombakan pada babak repechage di venue rowing, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu (22/8), berhasil mencatatkan waktu ke garis finis dengan baik.
Ketiga kelas itu yakni, dayung empat putri, dayung ringan ganda putra, dan dayung empat putra. Dua hari sebelumnya atlet dayung Indonesia sudah mengantongi tiket ke final di enam kelas, yakni kelas dayung ganda putri, dayung ringan empat putri, dayung ringan delapan putra, dayung ringan empat putra, kelas ganda putra, dan dayung ringan tunggal putra.
"Ini sejarah baru bagi Indonesia. Biasanya kita hanya enam sampai tujuh nomor yang ke final," imbuhnya.
Meski tidak menempati posisi pertama, Budiman mengaku itu bagian strategi menghemat tenaga. Indonesia memang unggul pada jarak perlombaan mencapai 1.500 meter, tapi menjelang garis finis mereka tertinggal.
"Itu bagian strategi pemain saja. Kalau sudah pasti masuk final, ngapain ngoyo- ngoyo (susah-payah)."(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved