Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Tiga Kali Mogok, Operasional LRT Palembang Terus Diperbaiki

Dwi Apriani
13/8/2018 20:50
Tiga Kali Mogok, Operasional LRT Palembang Terus Diperbaiki
(MI/Dwi Apriani)

Sumatra Selatan, mogok sejak mulai beroperasi 23 Juli 2018. Operasional LRT itu mengalami gangguan pada 1 Agustus, 10 Agustus, dan 12 Agustus.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Zulfikri mengatakan masalah sangat mungkin timbul karena baru tahap awal operasional. Hal itu sekaligus menjadi evaluasi bagi semua pihak terkait, termasuk bagi PT KAI, PT Waskita Karya, PT INKA, maupun PT LEN.

"Memang sudah beberapa kali mengalami masalah. Seperti pada 1 Agustus lalu dikarenakan pintu otomatis kereta yang bermasalah atau sulit ditutup sehingga sistem operasional LRT berhenti," ucap Zulfikri saat konferensi pers, di Palembang, Senin (13/8).

Kemudian, LRT mogok lagi pada 10 Agustus karena persinyalan yang terganggu. Masalah itu bisa diatasi oleh PT LEN sehingga LRT
dapat beroperasi kembali. Terbaru, pada Minggu (12/8), akibat putusnya pasokan listrik ke kereta sehingga LRT dengan nomor kereta 43 mogok saat berada di area Stasiun Polresta Palembang.

Para penumpang di dalam kereta pun turun seusai menunggu sekitar 20 menit. Mereka menyusuri di area berjalan kaki yang berada di kanan dan kiri rel. Zulkifri menyebut area itu memang merupakan jalan khusus untuk evakuasi penumpang.

Petugas dari Waskita Karya, KAI, INKA dan LEN pun sudah turun tangan. Kurang dari 4 jam, permasalahan kereta sudah diperbaiki dan LRT  kembali beroperasi.

"Kami ada sistem dan mekanisme evaluasi. Setiap stasiun keberangkatan ada tangga darurat, sehingga bisa menjadi sarana untuk penumpang turun dari bangunan LRT. Dan, untuk bangunan stasiun yang belum siap tetap ada tangga daruratnya" jelas Zulkifri.

Untuk mengantisipasi adanya hal serupa ke depan, Zulfikri menyatakan PT KAI sudah menyiapkan posko terpadu yang ditempatkan di 13 stasiun LRT. Posko itu bukan hanya menaungi petugas dari KAI, melainkan juga dari LEN, INKA, juga kepolisian.

"Kita harapkan saat Asian Games tidak terjadi lagi. Ini akan dijadikan evaluasi," imbuh Zulkifri.

Dalam kaitan kesiapan transportasi Asian Games, Zulfikri menyebutkan saat ini sudah ada 7 dari 8 rangkaian gerbong LRT di Palembang. Ia menjelaskan pada saat Asian Games akan ada 4 gerbong LRT yang akan beroperasi.

Di samping itu, 1 unit gerbong LRT disiapkan sebagai cadangan dan 2 unit lain masih dalam proses sertifikasi dan pemasangan perangkat LRT.

"Ada satu lagi belum datang ke Palembang. Yang jelas, insya Allah saat gelaran Asian Games LRT ini tidak lagi menemui masalah," beber Zulkifri.

Dirut PT INKA Budi Noviantoro mengatakan kereta LRT yang 100% dikerjakan anak bangsa itu dibuat agar penumpang aman. Secara teknis sarana, masalah yang timbul beberapa waktu lalu karena adanya kabel yang terlepas di bagian bawah kereta. Kekuatan listrik untuk LRT mencapai 750 volt ampere.

"Ini adalah LRT pertama di Indonesia. Berbeda dengan KRL, instalasi kelistrikan berada di bawah. Jika terjadi masalah pada teknis kereta ataupun rel, semua bagian kelistrikan LRT harus off atau padam," ungkapnya.

Budi mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan 20 teknisi untuk melakukan perbaikan jika terjadi masalah pada LRT Sumsel. Sejauh ini, PT INKA sudah mendatangkan 7 gerbong LRT. Sisanya, 1 gerbong lagi akan dikirim pada Desember 2018, sesuai kontrak.

"Sesuai targetnya saat Asian Games direncanakan akan ada 6 gerbong yang beroperasi," ucapnya.

Humas PT KAI Divre III Aida Suryanti mengatakan masalah teknis yang terjadi beberapa waktu lalu sudah selesai perbaikan. Saat ini LRT sudah beroperasi secara normal.

"Semua petugas yang ditempatkan di stasiun sudah beraktivitas seperti biasa," ucapnya.

Sebagai pihak pengelola operasional LRT, Aida menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia mengungkapkan, perlu dukungan dari media untuk menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai informasi tentang LRT dan cara menggunakan fasilitas LRT.

"LRT ini menciptakan budaya baru yakni budaya tertib. Kami sudah terus mengimbau kepada penumpang untuk menjaga ketertiban selama naik LRT. Dan kami pun terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik," ungkapnya.

Sejak 23 Juli hingga kini, KAI mencatat terdapat 85.781 penumpang yang naik LRT dengan tiket seharga Rp5.000 untuk semua tujuan. Setiap harinya ada sekitar 3.000 penumpang saat hari kerja dan 10.000 penumpang saat akhir pekan. "Antusiasme masyarakat cukup besar," ucap Aida. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik