Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEGIATAN penyaluran air bersih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Jawa Tengah, hingga awal pekan ini telah mendistribusikan 173 tangki atau 865.000 liter ke desa-desa yang mengalami kekeringan akibat kemarau.
"Saat ini, sebanyak 10 desa di empat kecamatan yang mengalami krisis air. Untuk mengatasi kekeringan di daerah itu, BPBD telah menyalurkan bantuan air total 173 tangki," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Haris Yuwana, Senin (13/8).
Ke-10 desa yang krisis air, yaitu Desa Sidorejo, Tegalmulyo, Kendalsari, Talun, Tlogowatu, dan Keputran di Kecamatan Kemalang, Kecemen dan Ngemplakseneng di Manisrenggo, Bandungan di Jatinom, dan Tumpukan di Karangdowo.
Bantuan air 173 tangki tersebut, sebanyak 118 tangki didistribusikan ke enam desa kekeringan di Kecamatan Kemalang, 23 tangki ke dua desa di Manisrenggo, 18 tangki ke satu desa di Jatinom, dan 14 tangki ke satu desa di Karangdowo.
Sementara itu, sebagian warga desa yang dilanda krisis air bersih terpaksa membeli air dari swasta. Karena, bantuan air yang disalurkan oleh pemerintah daerah belum mencukupi kebutuhan. Saat ini, harga air Rp175.000 per tangki.
Salah satu warga di Desa Kendalsari, Suroto, mengatakan musim kemarau ini warga di kawasan lereng Merapi membutuhkan bantuan air, guna memenuhi kebutuhan masak, cuci, dan kakus, serta untuk minum ternak peliharaan.
"Karena, kalau harus beli air sekarang mahal. Padahal, tidak semua warga mampu secara ekonomi. Sekarang saja harga air sudah Rp175.000 per tangki. Maka, saya mengharapkan ada droping air secara rutin," ujar Suroto. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved