Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Ini Kiat Lada Babel Menjulang di Luar Negeri

Rendy Ferdiansyah
07/8/2018 20:45
Ini Kiat Lada Babel Menjulang di Luar Negeri
(MI/Rendy Ferdiansyah )

PEMERINTAH Provinsi Bangka Belitung (Babel) saat ini sedang  gencarnya-gencarnya membangkitkan kejayaan lada putih di berbagai negara  salah satunya Moskow, Rusia. Ironisnya, dalam perjalanan baru di ketahui kuat  dugaan masalah lada tersebut Babel di bohongi negara lain.

Hal itu, di sampaikan Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Erzaldi  Rosman Djohan saat memberikan sambutan dalam peningkatan kualitas dan ekspor komonditas perkebunan Babel dalam upaya meningkatkan daya saing  Indonesia dalam masyarakat ekonomi ASEAN 2025 di Hotel Aston Soll Marina, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Selasa (7/8).

"Dalam kunjungan saya ke Moskow belum lama ini, ternyata kita tidak  punya data ekspor lada ke Eropa Timur," kata Erzaldi.

Dirinya pun pernah bertanya kenapa justru tidak ada lada putih dan yang  ada hanya lada hitam Vietnam, alasanya cukup mengejutkan, karena  masyarakat Eropa tidak menyukai lada putih. 

"Di Moskow ternyata memang benar tidak ada lada putih, mereka suka lada  hitam dari Tiongkok dan Vietnam, tapi saya rasa bukanya tidak suka, melainkan mereka belum tahu tentang lada putih Babel ini," ujar Erzaldi.

Pasar lada dunia yang dulu menurutnya sempat dikuasai Babel kini  beralih dikuasai Vietnam. Dan dan sakitnya lagi, lanjut Erzaldi, setengah dari lada Vietnam itu merupakan lada dari Provinsi Babel.

"Kalau begini kita di bodoh-bodohi, mereka mengambil setengah lada kita  karena lada kita adalah the best (terbaik) dan tidak ada di tempat lain," ungkap  Erzaldi lagi.

Ia menyebutkan ada beberapa keunggulan lada Babel sehingga menjadi yang terbaik sejagat. Pertama karena tingkat kepedasanya yang mencapai 7% dan kedua karena wangi.

"Lada Vietnam tingkat kepedasanya hanya 2,9%, namun untuk  menambahkan kepedasan lada mereka, mereka campur setengah lada kita  sehingga kepedasan ladanya mencapai 4,3%," cerita Erzaldi.

"Tidak sampai di situ, Vietnam terus mencari cara agar rasa pedas lada  mereka sampai 7% yaitu dengan mencapurkan kimia pada  lada," ucap Erzaldi.

Vietnam menurut Erzaldi tidak pernah mengeluh permasalahan harga,  seperti saat ini harga lada Babel hanya Rp54 ribu per kilogram, sedangkan di Vietnam Rp46 ribu per kilogram.

Atas apa yang menjadi temuan di Moskow, Erzaldi pun langsung 
bertemu dengan Menko untuk meminta agar seluruh eskportir lada di  kumpulkan. Intinya agar lada Babel tidak di ekspor ke Vietnam.

"Dengan begitu Vietnam tidak bisa  mencampur lada Babel dengan lada mereka, sehingga Babel tidak di  bodoh-bodohi lagi," tutupnya. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya