Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
BULOG Surakarta memastikan persediaan beras di 9 gudang miliknya yang tersebar di enam kabupaten wilayah Solo Raya sangat mencukupi untuk menyambut musim kemarau,dan bahkan aman memenuhi kebutuhan sepanjang 11 bulan ke depan. Stok terkini yang dimiliki Bulog Surakarta adalah sebanyak 30.579 ton setara beras.
"Dengan posisi terkini, yakni 3 Agustus yang mencapai 30.579 ton setara beras, bisa dipastikan kebutuhan pangan pokok selama 11 bulan ke depan dijamin aman. Apalagi, kita masih terus melakukan penyerapan di lapangan, dan tugas penyaluran beras sejahtera ( rastra ) untuk warga miskin sudah berkurang separuh lebih, jadi persediaan untuk mengantisipasi kemarau, sangat-sangat aman," tukas Kepala Bulog Surakarta, Titov Agus Sabelia kepada Media Indonesia, Sabtu ( 4/8) di Solo.
Penegasan Titov ini seiring dengan kehendak Pemerintah Pusat yang menginginkan, adanya pengecekan kesiapan pangan untuk menghadapi musim kemarau. Bahkan sehari sebelumnya, Presiden Jokowi di Jakarta juga sudah memanggil para menteri yang mengurusi sektor pangan dan Kepala Bulog Budi Waseso, terkait kesiapan menghadapi kekeringan tersebut.
Ia paparkan, saat ini Bulog Surakarta tidak mengalami hambatan berarti di dalam upaya melakukan penyerapan gabah atau beras petani di enam kabupaten wilayah Solo Raya, meski kemarau sudah berlangsung sejak April.
Kemampuan serap per hari masih dalam kisaran 300 - 400 ton setara beras, dan sudah mencapai 54.397 ton atau 64,3 persen dari target yang dibebankan Bulog Pusat sebanyak 85.397 ton.
"Per 3 Agustus kemarin, kita sudah berhasil menyerap 54.397 ton setara beras. Dan meski seperti di wilayah Sragen ada tanaman yang terserang hama, petani masih menyimpan hasil panen MT II, yang secara bertahap disetorkan pada Bulog. Kita masih mempunyai kesempatan untuk panen pada MT III, meski kemarau diperkirakan masih sampai Oktober atau November," imbuh Titov.
Lebih jauh dia tegaskan, dengan beban tugas penyaluran program rastra yang terus berkurang, dari tadinya 5600 ton per bulan terus menurun hingga hanya tinggal 2600 ton per bulan, tidak akan menggerus ketersediaan pangan di 9 gudang. Bahkan penugasan lain, seperti intervensi harga di pasar dengan Operasi Pasar (OP) juga tidak mengurangi kemampuan untuk mengamankan stok yang sangat mencukupi untuk 11 bulan ke depan.
Terkait susutnya penyaluran program rastra, Titov menjelaskan, karena warga miskin di empat daerah yakni Kota Solo, kabupaten Sukoharjo, kabupaten Karanganyar dan Boyolali sudah beralih menerima program Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) . Tiga daerah yang masih menerima program rastra adalah kabupaten Klaten, Sragen, dan Wonogiri.
"Karena itu beras (rastra ) yang disalurkan pun jauh berkurang. Dari tadinya mencapai 5600 ton per bulan, kini tinggal 2600 ton ," tandas dia sekali lagi.(A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved