Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat menerima banyak keluhan seiring maraknya gerakan #2019 ganti presiden. Selain melanggar aturan terkait pemilihan umum presiden, gerakan yang dilakukan kubu oposisi ini pun tergolong provokatif sehingga bisa memecah persatuan dan keutuhan negara.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Tubagus Hasanuddin mengatakan, gerakan #2019 ganti presiden menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kehidupan masyarakat. Selain melanggar aturan, menurutnya upaya itu provokatif karena dapat mengganggu ketenteraman baik di nasional maupun di Jawa Barat.
Sehingga tidaklah heran jika pihaknya banyak diminta akar rumput untuk melawan aksi tersebut agar tidak semakin meluas khususnya di Jawa Barat.
"Rekan-rekan meminta ke saya, mendesak untuk turun ke lapangan," kata Hasanuddin saat menemui puluhan warga yang meminta gerakan #2019 ganti presiden dihentikan, di Bandung, Jumat (3/8).
Meski begitu, dia mengaku tidak akan melakukan aksi tandingan demi menjaga kondusivitas di Jawa Barat. "Saya dengan segala hormat untuk tidak melakukannya. Karena apa, kami khawatir ada bentrok. Kami hanya akan berdoa supaya Jawa Barat tetap damai dan kondusif dalam keadaan seperti apa pun," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, kehidupan berdemokrasi harus dijalankan dengan tetap mengacu kepada aturan dan perundang-undangan yang ada. Sehingga, dia meminta semua pihak untuk tidak menyalahi aturan dalam menjalankannya.
"Pilpres selama ini ada tahapannya, sekarang belum masuk ke tahapan kampanye pilpres, Saya melihat baik di situasi nasional maupun daerah, ada kelompok tertentu yang tidak ikuti aturan yang ditetapkan negara, mereka mendeklarasikan untuk mengganti presiden," paparnya.
Selain menyalahi aturan, dia kembali mengingatkan bahwa gerakan #2019 ganti presiden provokatif sehingga tidak heran jika menimbulkan konflik di antara sesama masyarakat. "Di beberapa tempat terjadi bentrokan, di Riau dan Batam. Kami memohon ke seluruh komponen, elemen, tidak melakukan provokasi. Mari kita jaga keutuhan NKRI, kedamaian, wabil khusus di wilayah Jawa Barat," katanya seraya mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk tidak terprovokasi oleh gerakan tersebut.
Mengingat adanya gerakan inkonstitusional itu, Hasanuddin meminta aparat terkait khususnya kepolisian dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersikap tegas dengan melarang deklarasi #2019 ganti presiden. "Saya mohon kepada aparat kepolisian, yang tidak sesuai aturan, bisa menindaknya. Termasuk KPU, agar hukum ditegakkan. Belum waktunya kita kampanye presiden," katanya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved