Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
JUMLAH temuan baru penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama tahun ini hingga Juni sebanyak 57 kasus. Sekitar 30% atau sekitar 16 orang di antara mereka merupakan kalangan lelaki suka lelaki alias gay.
"Itu data berdasarkan temuan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) melalui tes VCT (Voluntary Counseling and Testing) hingga Juni tahun ini," kata Sekretaris KPA Kabupaten Cianjur, Hilman, Jumat (3/8).
Tahun lalu, jumlah temuan HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur mencapai sekitar 160 kasus. Tahun ini pada semester pertama tak lebih dari separuhnya. Namun Hilman menyebut, relatif sedikitnya temuan kasus HIV/AIDS bukan karena jumlah pengidap penyakit itu menurun.
"Kalau melihat tren perkembangannya, mungkin saja jumlah penderita HIV/AIDS tahun ini di Kabupaten Cianjur lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Tapi ada faktor penyebab jumlahnya tahun ini lebih sedikit. Pertama, tahun ini kegiatan VCT sudah sangat jarang dilakukan. Kalau dulu kami sangat gencar. Kedua, tingkat kesadaran kalangan populasi kunci yang jarang memeriksakan diri. Ini di antara penyebab cenderung turunnya temuan kasus HIV/AIDS tahun ini," tuturnya.
Kegiatan VCT, kata Hilman, cukup penting dilakukan sebagai upaya mengetahui seseorang terpapar positif virus HIV/AIDS atau tidak. Dari kegiatan VCT juga banyak diketahui ternyata virus HIV/AIDS tak hanya menjangkiti kalangan populasi kunci saja, seperti lelaki suka lelaki atau wanita pekerja seks (WPS) saja, tapi juga kalangan ibu rumah tangga. "Temuan kasus HIV/AIDS tergantung dari VCT," ujarnya.
Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur tersebar di sejumlah wilayah. Utamanya di wilayah-wilayah dengan tingkat mobilitas masyarakatnya cukup tinggi.
"Mayoritas berada di wilayah perkotaan, seperti di Cianjur kota, Cipanas, dan Pacet. Kalau di wilayah selatan ada juga, tapi peningkatan populasinya tak terlalu signifikan," ungkap Hilman.
Di Kabupaten Cianjur sendiri, lanjut Hilman, penderita HIV/AIDS mayoritas masih didominasi kalangan lelaki suka lelaki alias gay. Berdasarkan data yang diterima KPA dari LSM Lensa, jumlah gay di Kabupaten Cianjur hingga Juni tahun ini sudah mencapai sekitar 2.800 orang.
"Semakin banyaknya jumlah gay sekarang bisa jadi karena banyak polemik seputar keberadaan mereka. Meskipun banyak yang kontra, tetapi banyak juga yang pro dengan mengatasnamakan hak kemanusiaan atau hak asasi manusia. Mungkin karena ada dukungan, keberadaan mereka sekarang lebih terbuka," tandasnya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved