Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Kekeringan Landa 19 Wilayah di Jawa Tengah

Akhmad Safuan
03/8/2018 19:10
Kekeringan Landa 19 Wilayah di Jawa Tengah
( MI/PALCE AMALO)

KEKERINGAN yang melanda 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah kian parah, jumlah desa mengalami kekurangan air bersih meningkat terutama di Jateng bagian timur dan selatan akibat sudah hampir empat bulan tidak diguyur hujan.

Pemantauan Media Indonesia di pantura Jumat (3/8), sebanyak 273 desa di 19 kabupayen/kota di Jawa Tengah dilanda kekeringan. Sebanyak 9,6 juta liter bantuan air bersih telah disalurkan, namun jumlah desa terlanda kekeringsn terus bertambah dan kini telah mendekati angka 300 desa alami kekeringan.

Ratusan ribu jiwa yang ada di desa-desa terlanda kekeringan mengalami kesulitan air bersih karena sumur dan sungai telah mengering. Sebagian besar warga terpaksa mencari sumber air cukup jauh hingga keluar desa dan kecamatan baik dengan cara memikul atau menggunakan transpotasi sepeda dan motor.

"Kita mencari air hingga ke kecamatan sebelah sejauh 3-5 kilometer, kafena di sini tak ada sumber air setelah sumur dan sungai mengering," kata Sunardi, 44, warga Toroh, Grobogan.

Hal senada juga diungkapkan Purwanto,51, warga Bangsri Jepara, sudah hampir empat bulan tidak kunjung turun hujan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebagian mengandalkan bantuan pemerintah, tetapi sebagian lainya terpaksa menyaring air sungai untuk kebutuhan makan dan minum.

Sementara data dari Stasiun Klimatologi Semarang mencatat kemarau panjang paling parah terjadi di Jepara, Wonogiri, Sukoharjo, dan Purworejo karena sudah lebih dari tiga bulan tidak turun hujan. 

"Jepara paling parah karena sudah 115 hari tidak turun hujan, demikian pula Wonogiri sudah 105 hari," kata petugas pencatat cuaca.

Bupati Grobogan Sri Sumarni telah menetapkan darurat kekeringan karena jumlah desa ysng mengalami kekeringan di daerahnya terus meningkat. Kekurangan air bersih kini melanda 82 desa di 12 kecamatan. Sawah dan ladang juga kekurangan air mengakibatkan ancaman gagal panen.

"Beberapa hari lalu baru 79 desa tapi sekarang telah menjadi 82 desa alami kekeringan," kata Sri Sumarni.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Sarwa Permana secara terpisah mengatakan bantuan air bersih untuk daerah yerlanda kekeringan terus disalurkan dan ditambah, hingga saat ini telah disalurkan air bersih sebanyak 9,6 juta air bersih di 273 desa di 19 kabupaten/kota.

"Kira telah menganggarkan untuk kebencanaan mencapai Rp40 miliar, selain untuk bantuan air bersih juga untuk memberikan bantuan kebencanaan lain seperti kebakaran, kekeringan kain, longsor, angin puting beliung dan lainnya," kata Sarwa.

Pada bencana kekeringan kali ini, ujar Sarwa, tidak hanya air bersih yang disalurkan, tetapi juga bantuan pompanisasi untuk pertanian. Itu dilakukan untuk penyedotan air dari sumber air yang cukup jauh untuk menyirami lahan pertanian. Wilayah yang mendapatkan bantuan,  yakni Grobogsn, Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan Pekalongan. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya