Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
GELOMBANG tinggi yang diperkirakan masih bakal terjadi di wilayah Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah (Jateng) dan DIY membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap kebut perbaikan tanggul penahan gelombang.
Pasalnya pada Rabu (25/7) tanggul penahan gelombang jebol di sejumlah titik akibat terjangan ombak besar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Martono mengungkapkan akibat gelombang tinggi yang menerjang pantai di wilayah Cilacap berakibat pada jebolnya tanggul penahan gelombang di Pantai Tegalkamulyan.
"Ada tiga titik yang jebol masing-masing panjangnya 20 meter, 15 meter dan 5 meter. Kami telah mengerahkan alat berat untuk kembali membangun tanggul darurat," katanya, Kamis (26/7).
Menurutnya, waktu untuk membangun tanggul darurat terbatas, karena pengerjaan bisa dilakukan pada saat air laut surut.
"Kami hanya mempunyai waktu dari jam 13.00 WIB hingga jam 16.00 WIB, pada saat air laut surut. Jadi, meski gelombangnya tinggi, tetapi kalau air laut saat surut bisa lebih aman. Namun, jika air sudah pasang, maka risikonya besar," ujar Martono.
Menurutnya, bersama dengan TNI, Polri dan relawan, tim BPBD membangun tanggul penahan gelombang secara darurat. “Kami telah menyiapkan 1.000 karung dan BPBD Jateng membantu sebanyak 2.000 karung.
"Nantinya, karung-karung tersebut diisi pasir untuk dipasang di tanggul yang jebol tersebut. Mudah-mudahan tanggul darurat kuat menahan gelombang yang diperkirakan masih tinggi," kata dia.
Sementara Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
"Ketinggian gelombang di perairan selatan Jateng dan DIY diperkirakan masih mencapai 4-6 meter. Kami mengimbau kepada pengguna jasa kelautan, nelayan dan pengunjung pantai untuk waspada. Sebab, ombak setinggi itu sangat berbahaya, terutama bagi nelayan yang menggunakan kapal kecil," kata pengamat cuaca BMKG Cilacap Nurmaya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved