Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
MEMASUKI musim kemarau, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjaga lingkungan supaya penyebab kebakaran bisa dihindari.
Imbauan tersebut mengacu dari catatan BPBD Wonogiri terkait bencana kebakaran hingga tanggal 24 Juli mencakup enam kebakaran di kawasan hutan, dan sembilan rumah atau toko di kawasan permukiman. Kebakaran yang baru saja terjadi di tanggal 24 Juli menimpa hutan rakyat di Ngembong, Selogiri, dan lahan tebu di Wuryantoro.
"Semua ini penyebabbnya, kelalaian. Kalau masih terus lalai, kasus kebakaran akan semakin bertambah dengan cakupan yang luas, karena musim kemarau sebentar lagi datang. Kebakaran meluas karena musim kering, tiupan angin pun cukup kencang," ujar Bambang kepada Media Indonesia, Rabu (25/7).
Hampir semua wilayah berpotensi terjadi kebakaran, meskipun BPBD merilis data wilayah rawan amukan api pada daerah Eromoko, Tirtomoyo, Purwantoro, dan Selogiri.
Selain diingatkan untuk lebih berhati-hati, BPBD Wonogiri juga meminta nelayan dan warga yang beraktivitas di garis pantai laut selatan seperti di Paranggupito untuk mewaspadai gelombang tinggi.
"Berdasarkan pantauan relawan di Pantai Paranggupito, ombak sangat tinggi. Karena itu nelayan dan juga wisatawan harus mewaspadai ini. Sementara menjauh dari bibir pantai," imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, ketinggian gelombang laut selatan Jateng bisa mencapai 6 - 7 meter. Untuk menghindari adanya korban jiwa atau kerusakan, maka BPBD Wonogiri memberi peringatan kepada masyarakat.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved