Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DUA inovasi program Pemerintah Kabupaten Klungkung masuk Top 99 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Inovasi tersebut ialah program itu adalah Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dan Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara). Presentasi program dilakukan di Gedung Kemenpan-RB pada Kamis (19/7).
TOSS merupakan program yang bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta. Kerja sama tersebut membawa Pemkab Klungkung menjadi pelopor pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) skala industri pertama di Indonesia.
Sementara Bima Juara merupakan inovasi antara Pemkab Klungkung dan Koperasi Unit Desa (KUD). Program Bima Juara dapat mencegah petani Klungkung mengalami kerugian. Program ini melarang petani menjual berasnya kepada tengkulak, sebagai gantinya KUD akan memberi beras tersebut dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pasaran.
Bupati Klungkung Bali, I Nyoman Suwirta, mengucapkan rasa syukurnya karena dua programnya dapat terpilih.
"Saya di sini mewakili masyarakat Klungkung berterima kasih kepada Kemenpan, karena telah memilih dua program kami di antara 99 program terbaik tahun ini. Saya berharap penghargaan yang Klungkung raih bisa menginspirasi daerah lain dan kami terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajari program kami," kata Suwirta.
Bupati optimistis bahwa program TOSS dapat menjadi sumber ekonomi kreatif yang baru. Program TOSS memiliki metode yang dapat mengubah sampah menjadi briket menggunakan mesin bio-activator, kemudian briket tersebut dapat dijual kepada pihak Indonesia Power atau digunakan sendiri.
"Mesin tersebut bedaya tampung 1 ton sampah, lalu diolah menghasilkan 600 kg briket dan dari 600 kg briket tersebut dapat menghasilan listrik setara 400 Kilowatt per jam (KWh). Dengan 400 KWh tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik 40 rumah selama 24 jam," paparnya.
Sementara dalam sehari Klungkung dapat menghasilkan 60 ton sampah, dan itu setara dengan 1.300 KWh atau 1,2 Megawatt (MW) dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 120 rumah selama 24 jam.
Selain itu, Suwirta percaya bahwa program Bima Juara dapat mensejahterakan petani. Menurutnya, program ini mewajibkan petani menjual gabahnya kepada KUD dengan harga tinggi. Normalnya, 1 kg gabah dijual seharga Rp3.750.
"Namun kami beli dengan harga Rp4.500. Dengan demikian akan lebih menguntungkan bagi petani untuk menjualnya kepada kami daripada ke tengkulak. Lalu gabah tersebut kami olah menjadi beras dan dijual dengan harga yang lebih murah pula. Kami menjual beras dengan harga Rp10.000 per kg, sementara di pasaran harganya sudah 11.000 per kg," tutur Suwirta.
Ia menambahkan, dlam setahun Klungkung dapat menghasilkan sekitar 18.000 ton beras. Beras tersebut nantinya dijual kepada para Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Klungkung. Ia berharap ke depannya bisa menjual beras KUD tersebut ke masyarakat umum.
Sementara itu, salah satu juri dari Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018, Eko Prasojo, menjelaskan program Pemkab Klungkung terpilih karena memenuhi semua kriteria.
"Kriteria dari pemilihan ini yaitu, pertama, program yang memiliki nilai unik. Kedua sudah dilaksanakan lebih dari 1 tahun, ketiga program tersebut berpotensi untuk dikembangkan. Keempat program tersebut dapat dengan mudah diduplikasi oleh daerah lain. Pemkab Klungkung sudah memenuhi 4 kriteria tersebut dan saya berharap kedua program tersebut lolos pada sesi penyisihan dan masuk top 40 program terbaik 2018," tutup Eko. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved