Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KADIV Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan pihaknya tengah mencari pihak-pihak lain yang terlibat dalam kecelakaan KM Sinar Bangun. Selain nakhoda, polisi membidik yang lain.
"Sedang didalami siapa-siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kejadian ini," kata Setyo pada wartawan, Jumat (22/6).
Untuk mencari tahu itu, kata dia, nakhoda kapal sudah diperiksa. Ke depan, pengawas juga bakal diperiksa.
"Kemarin juga sudah disampaikan Pak Kapolri kepada media, bukan hanya nakhoda yang bertanggung jawab tapi mungkin juga pengawas bisa dipidanakan," tutur Setyo.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta polisi menyelidiki pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Menurut Tito, penyelidikan tidak boleh berhenti di nakhoda.
"Saya tidak akan segan-segan meminta kepada penyidik jangan hanya nahkoda kapal tapi juga yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan," kata Tito saat mengunjungi Posko Terpadu KM Sinar Bangun, di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6).
Tito menduga terjadi kesalahan pada regulasi pengelolaan kapal di Danau Toba. Itu menjadi penyebab kapal tenggelam.
Menurut Tito, Dinas Perhubungan Simalungun harus mengawasi izin dan operasional kapal yang bertonase di bawah 5 gros ton (GT). Sedangkan Dinas Perhubungan Sumut berwenang mengawasi kapal bertonase 5 GT hingga 300 GT. Sementara KM Sinar Bangun bertonase 35 GT.
"Sementara untuk kelayakan pemberangkatan ditanggungjawabi oleh Syahbandar Dishub Kabupaten," paparnya. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved