Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Legitnya Kue Perahu Jambi Cocok untuk Buka Puasa

Micom
20/5/2018 14:14
Legitnya Kue Perahu Jambi Cocok untuk Buka Puasa
(ANTARA/Wahdi Septiawan)

DERETAN penjual 'kue perahu' atau biasa disebut pedamaran menjadi pemandangan umum saat Ramadan di Jambi. Salah satu panganan tradisional Jambi itu dinilai cocok untuk berbuka puasa karena kue tersebut lembut untuk pencernaan dengan rasanya yang manis.

Aisah, seorang penggemar dan pembuat kue pedamaran mengatakan kue itu dibuat dari tepung beras, santan kelapa dan gula merah yang dikukus dengan daun pisang. Di Jambi bentuk cetakan daun pisang itu lebih mirip perahu sehingga lebih sering disebut kue perahu.

"Di daerah Seberang khususnya, kue pedamaran disebut kue perahu karena bentuk kue yang dikukus di daun pisang itu berbentuk perahu," kata Aisah saat ditemui di salah satu lokasi penjualan takjil di Kota Jambi, Minggu (20/5).

Menurutnya kue itu cocok untuk santapan berbuka puasa. "Kalau lagi malas di dapur yang enak untuk santapan buka puasa yang kue perahu, rasanya yang manis dan lembut cocok untuk melepas dahaga," katanya.

Di pasar-pasar takjil bahkan lapak-lapak di pinggir jalan kue ini laris dijual selama Ramdaan. Harganya pun cukup bersahabat yakni kisaran Rp5-10 ribu untuk satu kue. Harga tergantung bentuk unik dan besaran kue tersebut.

Selain kue pedamaran, kue-kue khas Jambi lainnya juga banyak dijajakan di pasar takjil yang biasanya dijajakan pedagang musiman atau hanya pada momen bulan puasa saja.

Ardi salah satu pedagang es buah dan beraneka ragam kue di Pasar Mendalo, Muarojambi, mengatakan berjualan di bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri karena banyak pangan untuk berbuka puasa laris terjual.

"Kue-kue yang dijual ada yang dibuat sendiri dan ada y ang dibeli kemudian dijual lagi. Jualan hanya di bulan puasa saja," kata Ardi salah satupedagang kuliner musiman di depan Kampus Unja Mendalo. Berjualan panganan berbuka puasa dilakoni sejak beberapa tahun lalu. Di luar bulan puasa, kesehariannya adalah pekerja swasta.

BPOM Jambi terus melakukan pengawasan untuk memastikan pangan-pangan yang dijual di bulan puasa terjamin dari sisi kesehatan. BPOM juga mengingatkan produsen, distributor dan pedagang untuk tidak menggunakan bahan berbahaya dalam pembuatan makanan.

"Untuk pelaku usaha jadilah produsen yang bertanggung jawab dengan tidak menggunakan bahan berbahaya. Dan untuk konsumen jadilah konsumen cerdas,"
kata Kepala BPOM Jambi, Ujang Suprayitna. (Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya