Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Tunanetra Terbang dengan Pesawat Latih

Agus Utantoro
25/2/2018 08:30
Tunanetra Terbang dengan Pesawat Latih
(Helmi Raihan Mu’afa warga Tegalrejo, Yogyakarta, mendengarkan penjelasan dari pilot tentang pesawat terbang sebelum mengikuti joy fl ight di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta---MI/Agus Utantoro)

“Senang,” kata Helmi Raihan, warga Tegalrejo, Yogyakarta, seusai mengikuti joy flight di Lanud Adisutjipto, kemarin (Sabtu, 24/2).

Remaja tunanetra ini bisa mengikuti joy flight atas undangan Komandan Lanud Adisutjipto, Marsekal Pertama Novyan Samyoga. Undangan khusus selain untuk Helmi, ada lima tamu lainnya juga penyandang disabilitas yang ikut menikmati serunya terbang dengan pesawat latih.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Adisutjipto, Letkol (Sus) Giyanto, menjelaskan enam tamu istimewa yang seluruhnya tunanetra ini diundang setelah muncul video Helmi mengunjungi pameran Jogja Air Show 2018 di Pantai Depok baru-baru ini.

Helmi kemudian diajak oleh anggota TNI-AU yang sedang berjaga di pameran tersebut untuk mendekati pesawat. “Komandan Lanud terharu saat menyaksikan unggahan yang menjadi viral itu. Kemudian menjadwalkan untuk mengundang mereka,” terang Giyanto.

Enam anak yang diundang ialah Helmi Raihan, Cintia Larasati, Sasa, Taskia, dan Elsa. Dua dari enam anak ini, yakni Helmi dan Cintia menikmati serunya joy flight. Mereka juga diajak keliling mengenal lebih dekat pesawat-pesawat di Hangar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kompleks Lanud Adisutjipto.

Helmi berasal dari Sekolah Luar Biasa Bantul, sedangkan lima anak lainnya dari Sekolah Luar Biasa 1 Wonosari. Dalam kunjungan di Lanud Adisutjipto, anak-anak ini mendapat penjelasan mengenai berbagai macam pesawat terbang. Mereka juga menyentuh bagian-bagian pesawat yang ada di hangar.

Helmi menceritakan bagaimana tata cara naik pesawat. Ia belum pernah naik pesawat sehingga tidak tahu apabila naik pesawat militer harus mengenakan berbagai kelengkapan pengamanan, termasuk pemasangan sabuk pengaman. “Kalau naik pesawat harus memakai pengaman. Harus pasang sabuk,” ujar Helmi yang mengaku baru pertama kali terbang.

Helmi merasa deg-degan saat pertama kali terbang naik pesawat bersama pilot TNI-AU. Meski tidak bisa melihat, Helmi bisa merasakan serunya terbang ke angkasa. “Senang sekali, ini baru pertama kali,” ujar Helmi.

Hal sama juga diungkapkan Cintia. Selain bisa menyentuh pesawat, Cintia bisa menikmati terbang ke angkasa. “Senang. Senang sekali,” ujar Cintia dengan senyum gembira.

Dia pun mendapatkan pengetahuan baru tentang jenis-jenis pesawat. “Saya tadi meraba-raba pesawat dan bisa tahu bentuk pesawat,” ujar Cintia.

Mengajak anak-anak tunanetra mengenal lebih dekat pesawat-pesawat militer membuat Danlanud Adisutjipto Marsma Novyan Samyoga senang dan lega.

“Saya bahagia melihat anak-anak itu memiliki semangat untuk mengetahui dan merasakan naik pesawat udara. Memberi kesempatan mereka terbang adalah wujud kepedulian sesama. Mereka adalah milik kita bangsa Indonesia, jadi perlu diperhatikan,” terang Novyan.

Usai terbang dan keliling hangar FASI, Danlanud mengajak anak-anak makan siang di Rumah Makan Dapur Jupiter. Mereka juga mendapat cendera mata dari Danlanud. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya