Bandung Beri Rp110 Miliar untuk Citarum

PEMERINTAH Kota Bandung menyiapkan Rp110 miliar untuk penataan anak Sungai Citarum yang melintasi ibu kota Provinsi Jawa Barat itu. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengerjaan fisik dan sosialisasi kepada masyarakat. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) memastikan penganggaran itu sebagai bentuk perhatian pihaknya terhadap masalah Citarum. Bahkan, dia menyebut selama ini Pemerintah Kota Bandung sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menata 46 anak sungai yang berada di wilayah mereka.
“Kita sudah sangat siap. Sebelum ada koordinasi Citarum Harum, kita sudah perbaiki kualitas sungai,” kata Emil di Bandung, Jumat (19/1).

Sebagai contoh, Emil menyebut selama memimpin Kota Bandung, ia telah mengerahkan 2.000 petugas untuk membersihkan anak sungai tersebut setiap harinya. Selain itu, Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung sudah memiliki 12 ekskavator untuk mengangkut sampah yang mengotori aliran sungai. “Sehingga volume sampah menurun,” katanya. Lebih lanjut, Pemkot Bandung pun akan memasifkan keberadaan septic tank. Sambil menunggu terbangunnya penampungan limbah itu, Emil menyebut pihaknya akan menyediakan pipa gendong di sepanjang anak sungai untuk menyedot tinja-tinja dari permukiman. Selama ini, serbuan limbah rumah tangga itu diduga kuat menjadi salah satu penyebab pencemaran.

Untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, Pemkot Bandung menggandeng ulama agar lebih maksimal. “Kita ajak ulama untuk sosiali-sasi,” ujarnya, seraya mengaku dirinya optimistis rehabilitasi itu akan berjalan baik seiring terbitnya peraturan presiden.

Dandim 0618/BS Arfin Dahlan mengatakan, sebagai wilayah perkotaan, Bandung menjadi penyumbang pencemaran Sungai Citarum. Bentuk sampahnya macam-ma-cam. Hal itu diketahuinya setelah melakukan survei pada 10-15 Januari lalu. “Ada pendangkalan, titik pembuangan sampah, ada juga keramba, lodong-lodong tempat pembuangan tinja,” bebernya. (BY/N-4)