Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Petahana masih Jadi Primadona di Pilkada Garut

MI
04/1/2018 10:37
Petahana masih Jadi Primadona di Pilkada Garut
(Pasangan petahana Rudy Gunawan (kanan)-Helmi Budiman---ANTARA/Feri Purnama)

KOALISI partai dalam pemilihan kepala daerah terbukti sangat cair. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Partai NasDem sepakat berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Koalisi sudah memastikan dukungan kepada pasangan petahana Rudy Gunawan-Helmi Budiman. “Sebenarnya, kami sudah menjalin komunikasi politik dengan banyak partai. Namun, akhirnya mengerucut menjadi tiga partai untuk mengusung pasangan petahana,” kata Ketua Partai NasDem Kabupaten Garut, Tubagus Hamzah, kemarin (Rabu, 3/1).

Meski belum melakukan dek­larasi, ketiga partai sudah memutuskan pasti mendukung petahana. Keputusan di tingkat kabupaten itu selanjutnya diajukan ke pengurus pusat partai masing-masing.

Hamzah mengungkapkan, alasan Partai NasDem mendukung petahana karena pasangan ini sudah menjadi figur publik. Selain itu, beberapa hasil survei memperlihatkan pasangan ini memperoleh dukungan besar dari masyarakat. “Ya, setelah hasil survei memperlihatkan Rudy-Helmi unggul dan memuaskan, NasDem memutuskan untuk mendukung mereka. Dari survei itu terungkap, kinerja petahana dalam empat tahun terakhir cukup memuaskan sehingga kami menilai mereka layak maju pada periode kedua,” jelas Hamzah.

Ia menegaskan Partai NasDem merupakan partai modern yang selalu terbuka dalam berkoalisi dan saling mendukung untuk kepentingan rakyat. Dalam pilkada kali ini, NasDem memilih tidak mengusung kader sendiri dan masih butuh kerja lebih keras lagi.

Kota Malang
Meski digdaya dan bisa mengusung calon tanpa koalisi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuang­an memilih bersikap realistis dan penuh perhitungan. Partai ini tidak akan mengusung kader­nya sebagai calon wali kota dan hanya akan menempatkan calon wakil wali kota pada pilkada Kota Malang, Jawa Timur.

Di kota ini, pasangan calon perlu mendapat dukungan 9 kursi di DPRD, sementara PDIP memiliki 11 kursi. “Semula kami akan mengusung calon wali kota Arief Wicaksono, yang menjabat Ketua DPRD Kota Malang. Namun, karena dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, strategi politik kami berubah,” kata Sekretaris PDIP Kota Malang Abdul Hakim.

PDIP Kota Malang memilih menempatkan kadernya sebagai calon wakil wali kota. Hanya saja, rekomendasi nama calon masih dalam pembahasan.

PDIP, lanjut Hakim, masih membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain. “Rekomendasi pasti turun. Kami memutuskan memilih posisi wakil wali kota dari kader sendiri, berdasarkan hasil survei.”

Beberapa nama yang beredar untuk posisi calon wakil wali kota ialah petahana Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Ahmad Wanedi, Daniel Sitepu, Deddy Wahjudi, Gandung Rafiul NH, Wahyu Eko Setiawan dan I Wayan Sutama. “Kami menginginkan koalisi besar. Koalisi nanti yang menentukan calon wali kota,” tambah Hakim.

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa yang memiliki 6 kursi di DPRD Kota Malang, tampil lebih berani. Mereka sudah pasti mendukung petahana Wali Kota Malang, Mochammad Anton, kembali maju sebagai calon wali kota. “Kami masih menunggu rekomendasi dari DPP soal calon wakil wali kota. Kami mengajukan beberapa nama untuk calon wakil, yakni Gufron Marzuki, Siswo Waruso, Hadi Prasojo, Isnaini Anwar, dan Gunadi Handoko,” jelas Hakim.

Di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, PDIP dan PKB sepakat berkoalisi mengusung pasangan Mulkan-Syahbudin. “Sabtu (6/1), kami akan melakukan deklarasi,” kata Ketua PDIP Kabupaten Bangka, Parulian Napitupulu. (BN/RF/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya