Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MALAM tahun baru menjadi momen yang banyak ditunggu masyarakat. Banyak yang sudah merencanakan tempat untuk menikmati ‘hitungan mundur’ masuk 1 Januari 2018 atau berakhirnya 2017.
Namun, bagi yang belum memiliki rencana, ada sejumlah lokasi yang mungkin menarik untuk menikmati pergantian tahun. Seperti di Kota Bandung, pemerintah kota akan menggelar car free night di Jl Asia Afrika, Alun-Alun Ujung Berung dan Alun-Alun Cicendo.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengutarakan penyelenggaraan car free night dilakukan di tiga lokasi agar keramaian tidak terpusat di satu lokasi. “Insya Allah kita rayakan dengan kegembiraan dan juga kontempelasi, muhasabah di akhir tahun,” ujar Ridwan Kamil.
Kang Emil--sapaan Ridwan Kamil--mengutarakan pihaknya tidak menyiapkan pesta kembang api dengan alasan tidak ada anggaran untuk itu. Karena itu, ia akan menyambut baik bila ada pihak lain yang mau berpartisipasi menyiapkan pesta kembang api.
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang akan menikmati malam pergantian di Kota Bandung agar menggunakan kendaraan umum untuk menghindari kemacetan yang biasa terjadi. “Di mana-mana kalau ada keramaian, saran saya hindari naik kendaraan pribadi. Kalau bisa, berkelompok semobil banyak. Kalau bisa, berjalan kaki, bersepeda. Insya Allah dengan cara begitu kota ini sangat mudah dinikmati tanpa merepotkan diri sendiri,” katanya.
Sementara itu, Paralayang Festival yang akan digelar Pemerintah Kabupaten Sukabumi di Geopark National di Ciletuh, Pelabuhanratu, pada Malam Tahun Baru batal dilaksanakan dengan alasan berisiko cuaca buruk.
“Dengan alasan cuaca, para atlet paralayang cukup kesulitan berlatih dan risiko yang dihadapi juga cukup besar,” terang Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Yudi Panca Yoga, kepada Media Indonesia di Sukabumi, Selasa (26/12).
Tanpa kembang api
Malam pergantian 2017 ke 2018 di Lapangan Sangkareang oleh Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berbeda dengan tahun lalu karena dirayakan tanpa acara menyalakan kembang api dan peniupan terompet. “Puncak perayaan Tahun Baru 2018, kita laksanakan lebih sederhana tanpa ada kembang api dan terompet,” katanya.
Kebijakan tersebut dilakukan karena melihat kondisi daerah, negara, bahkan dunia yang sedang banyak mengalami bencana.
“Karenanya, kita harus memiliki rasa sensitivitas yang tinggi terhadap hal itu. Kita tidak bisa bersenang-senang merayakan malam pergantian tahun sementara saudara-saudara kita banyak yang terkena musibah akibat cuaca ekstrem,” ujarnya.
Terkait dengan itu, pemerintah kota mengimbau dan mengajak semua masyarakat kota ini untuk merayakan Tahun Baru Masehi dengan banyak-banyak bersyukur dan berdoa. “Pusat perayaan di Taman Sangkareang ini sebagai wadah berkumpul masyarakat agar tidak merayakan Tahun Baru ke luar kota,” ujarnya.
Dari Palembang, dilaporkan perusahaan daerah pengelola kawasan olahraga Jakabaring menggelar Festival Rakyat pada 29-31 Desember 2017 untuk menyambut Tahun Baru 2018. “Pesta rakyat dalam arti kegiatan yang dilaksanakan di kawasan olahraga yang akan menjadi tempat pelaksanaan Asian Games 2018 itu mengutamakan kegiatan untuk warga,” ujar Direktur Utama PT Jakabaring Sport City Esti Adnan di Palembang, kemarin.
Dalam acara itu pengunjung antara lain akan dimanjakan dengan festival lampion dan pertunjukan musik serta diakhiri dengan festival kembang api pada penghujung pergantian tahun. (Ant/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved