Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

2018, Tahun Padat Karya di Desa

Ferdinand
14/12/2017 09:11
2018, Tahun Padat Karya di Desa
()

WARGIYANTI sudah menyiapkan sejumlah program padat karya di desanya pada 2018.

Ketua Umum Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) itu meyakini padat karya akan memakmurkan warga desanya.

Pernyataan itu diungkapkan Wargiyanti menanggapi keputusan pemerintah yang mengatur minimal 30% dana desa pada 2018 harus digunakan untuk menciptakan lapangan kerja melalui program padat karya.

"Kami setuju sekali. Program itu akan memakmurkan rakyat, mencegah mereka merantau ke kota, karena di desa juga bisa mendapat penghasilan," kata Wargiyanti saat Rapat Kerja Nasional I Papdesi di Boyolali, Jawa Tengah, kemarin.

Ketentuan baru itu akan dikuatkan dengan surat keputusan bersama empat menteri yang diharapkan sudah ditandatangani sebelum Natal.

Lebih jauh, Wargiyanti meminta seluruh anggotnya menyiapkan program padat karya yang sesuai dengan potensi, sumber daya, dan kebutuhan desa masing-masing.

Dengan cara itu, dana desa bisa meningkatkan daya beli, mengurangi pengangguran, dan memperkecil angka kemiskinan.

Di Tegal, Jawa Tengah, Ketua Komisi I DPRD Agus Salim meminta pemerintah desa bertindak inovatif untuk mendayagunakan dana desa.

"Dana desa harus dikelola dengan melibatkan warga sehingga bisa menyejahterakan mereka."

Tahun depan, ujarnya, sebagian besar desa di Tegal akan mendapat gelontoran dana desa hingga Rp1 miliar lebih. Untuk itu, pemerintah desa jangan lagi melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaan dana desa.

Agus yakin pengelolaan dana desa yang baik akan mampu meningkatkan pembangunan infrastruktur.

"Kepala desa dituntut berpikir inovatif, melakukan terobosan, sehingga banyak program ditelurkan dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya."

Bursa inovasi
Inovasi dana desa juga dinilai sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Kemarin, pemkab menggelar Bursa Inovasi Desa sebagai wadah bertukar ide, pengetahuan, dan inovasi dalam penyerapan dana desa.

"Setiap nagari memiliki ide, pengetahuan, dan inovasi sendiri untuk mengembangkan desanya," kata Asisten Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman Idarussalam.

Hanya, tuturnya, dengan cara sendiri, ide yang keluar hanya beberapa sehingga penyerapan dana desa tidak maksimal.

Alhasil program yang digulirkan tidak memenuhi target pemerintah pusat untuk menyejahterakan masyarakat desa.

Idarussalam menambahkan, dengan Bursa Inovasi Desa, setiap nagari dapat bertukar ide, pengetahuan, dan inovasi sehingga program pemerintah desa tidak monoton.

"Meski setiap nagari memiliki ciri khas, dalam penerapan ide, mereka dapat menyesuaikan dengan potensi daerah masing-masing."

Dia berharap kegiatan ini akan dapat mempercepat nagari untuk mandiri dan warga menjadi sejahtera.

Pada kesempatan itu, Wali Nagari Batu Kalang, Kecamatan Padang Sago, Jamarusti mengatakan daerahnya memiliki potensi bordir.

Namun, sampai saat ini pengembangannya masih terbatas karena kendala pemasaran.

"Selama ini, kami menjual bordir ke pengusaha di Bukittinggi dan Pariaman sehingga diberi merek keluaran mereka. Dengan bursa ini, kami berharap dapat mengelola dan memasarkan sendiri produksi warga," tandasnya. (JI/YH/Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya