Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
ERUPSI Gunung Agung betul-betul berdampak pada pariwisata di Bali. Pantai Kuta sepi, jalanan di seputaran Legian lengang, hunian hotel pun terus merosot.
Sampai dengan pekan ini, hunian hotel di Bali belum memperlihatkan adanya tanda-tanda peningkatan. Beberapa destinasi wisata juga mengalami hal yang sama. Sebut saja Seminyak dan Jimbaran.
“Tidak seperti biasanya situasi di Kuta dan Legian. Biasanya macet total. Sekarang lengang. Jalanan lancar semua. Di Pantai Kuta juga sepi. Hanya terlihat beberapa tamu,” ujar Jemi Harto, seorang sopir taksi daring yang sering mangkal di sekitar Kuta.
Saking sepinya pelancong, banyak hotel dan restoran yang mulai merumahkan karyawan. “Kami meliburkan karyawan untuk sementara waktu demi efektivitas perusahan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan,” ujar Mona, Public Relations Melia Hotel Bali, kemarin. Menurut dia, tingkat hunian hotelnya kini tinggal 10%. Kondisi yang sama dialami hotel lainnya.
“Hanya kebijakan hotel yang berbeda. Ada hotel yang memulangkan karyawan, terutama karyawan junior dengan masa kerja di bawah dua tahun. Ada yang memutus pekerja harian, ada yang memberikan jatah cuti lebih cepat kepada karyawannya. Namun, kalau yang PHK total, saya dengar belum ada,” jelas Mona.
Hal yang sama menimpa restoran. Maris Alexandro, misalnya, sementara menganggur karena restoran di Kuta tempatnya bekerja sepi pengunjung. Ia mengaku tetap mendapat gaji pokok Rp1,2 juta. “Biasanya kita terima sebulan Rp3 juta lebih. Belum lagi tip dari tamu.”
Sepinya pengunjung di Bali berawal dari penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai beberapa waktu lalu akibat terdampak abu vulkanis Gunung Agung. Banyak maskapai asing dengan penerbangan langsung mengevaluasi kembali jadwal penerbangan, ada pula beberapa negara yang memutuskan untuk tidak terbang pada malam hari.
Hal itu diakui Kepala Divisi China DPP Asita, Candra Salim. Menurutnya, di Bandara Ngurah Rai, per harinya ada 30 penerbangan baik sewa maupun reguler dari Tiongkok dan kini semua penerbangan itu dihentikan total. “Artinya, sekitar 15 ribu penumpang per hari dari Tiongkok yang ke Bali hilang,” tuturnya.
“Tiongkok baru akan mengevaluasi penerbangan langsung ke Bali sekitar Januari. Tim kami sudah berangkat ke Tiongkok, bertemu dengan pemerintah dan para agen travel untuk menjelaskan bahwa Bali itu aman,” sambung Candra.
Rugi Rp9 triliun
Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pelaku pariwisata Bali kembali ke pasar lama seperti Australia dan Eropa. Ia mengakui, sampai saat ini ada negara yang belum mencabut travel advisory ke Bali karena Gunung Agung.
“Inilah risiko kita menjadi yang besar di dunia. Siapa yang tidak kenal Bali di dunia ini. Negara mana pun tahu Bali. Orang besar itu batuk saja sudah bisa mengubah segalanya.”
Di Jakarta, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kerugian di sektor wisata akibat erupsi Gunung Agung berkisar Rp250 miliar/hari. Hingga akhir 2017 ini, kerugian mencapai Rp9 triliun. “Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena ini terkait alam. Diprediksi target 14 juta wisatawan mancanegara berkurang 1 juta,” terangnya.
Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem kemarin kembali menyemburkan abu vulkanis setinggi 2.000 meter. “Tercatat 22 kali hembusan yang abunya mengarah ke barat dan barat daya,” ucap Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gede Suantika. (Pro/OL/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved