Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Bersepakat Bersama-sama Menjaga Hutan

Solmi
27/11/2017 10:46
Bersepakat Bersama-sama Menjaga Hutan
(Anggota Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi saat pencanangan Program Pohon Asuh di hutan di Desa Sinar Wajo, Jambi, pekan lalu---MI/Solmi)

KEBAKARAN lahan dan hutan pada 2015 menyisakan kepedihan warga, seperti mereka yang bermukim di sekitar kawasan lahan gambut di kawasan timur Provinsi Jambi.

Kejadian itu telah merusak kondisi perekonomian, kesehatan, hingga keanekaragaman hayati di kawasan lahan gambut.

“Waktu tu, jarak pandang cuma 10 meter. Pekat nian! Kadang rumah tetangga saja tidak kelihatan,” kenang Hajji, warga Desa Sinar Wajo, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Belajar dari kejadian itu, masyarakat Desa Sinar Wajo terpanggil dan bersepakat bersama-sama menjaga hutan dari ancaman kebakaran maupun pembalakan ilegal.

Menjelang pertengahan 2016, belasan tokoh pemuda setempat membentuk kelompok Pemuda Peduli Hutan (PPH) Desa Sinar Wajo. “Gagasan ini muncul pas lagi ngumpul-ngumpul. Tujuannya biar bisa memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi para pemuda desa. Jadi, pemuda tidak hanya keluyuran dan bergadang saja,” tutur Sekretaris Kelompok Pengelola Hutan Desa (KPHD) Sinar Wajo Basra.

PPH menjadi cikal bakal program pohon asuh di Desa Sinar Wajo, sebuah program pohon asuh yang pertama untuk kawasan lahan gambut.

Program pohon asuh ini disokong Komunitas Konservasi Indonesia Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi.

Apalagi, Desa Sinar Wajo memiliki legalitas pengelolaan kawasan berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Areal Kerja (SK PAK) Hutan Desa yang dikeluarkan Menteri Kehutanan pada Agustus 2014, bersamaan dengan SK PAK HD Sungai Beras seluas 2.200 hektare di sekitar Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Hutan desa itu berjarak sekitar 8 kilometer dari pusat desa. Untuk menuju lokasi, warga harus menempuh jalan tanah. “Butuh perjuangan kalau masuk musim hujan,” kata Hajji.

Dalam kawasan Hutan Desa Sinar Wajo banyak ditemukan pohon dengan ukuran diameter besar. Dari inventarisasi, ditemukan sebanyak 250 batang pohon dari berbagai jenis dengan ukuran diameter di atas 60 sentimeter. Jenis pohon yang didapatkan antara lain kempas, rengas, jelutung rawa, ramin, dan meranti.

Basra menjelaskan, program pohon asuh bermanfaat besar bagi masa depan masyarakat. Semakin banyak pohon yang diasuh, itu akan memberikan sokongan kepada masyarakat dalam menjaga hutan.

Manajer Komunikasi KKI Warsi Rudi Syaf memaparkan program pohon asuh juga menjadi magnet untuk memperkenalkan Desa Sinar Wajo kepada masyarakat luas, termasuk ke luar negeri.

“Beberapa pengasuh yang sudah terdaftar ada yang berasal dari Singapura dan ada lagi yang datang dari Jerman untuk melihat pohon asuh. Begitu melihat, dia langsung mengasuh pohon yang paling besar,” ujar Rudi. (Solmi/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya