Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Afghanistan Pelajari Perdamaian Aceh

Ferdian Ananda Majni
27/11/2017 09:22
Afghanistan Pelajari Perdamaian Aceh
(ANTARA/Ismar Patrizki)

IRWANDI Yusuf mengaku tidak akan bisa melupakan konflik panjang yang pernah terjadi di Aceh. “Konflik itu telah membawa banyak penderitaan bagi masyarakat Aceh. Pembangunan Aceh pun terhambat,” tuturnya.

Gubernur Aceh itu mengakui kondisi masyarakat itulah yang membuat Gerakan Aceh Merdeka dan pemerintah Indonesia sepakat menyelesaikan perselisihan dengan jalan dialog. Setelah berkali-kali dirintis, baru pada 2002 dialog diintensifkan.

“Namun, harus diakui, bencana tsunami yang melanda pada 2004 menjadi pendorong utama perdamaian. GAM dan pemerintah Indonesia akhirnya menandatangani perjanjian damai di Helsinki pada 15 Agustus 2005,” tambah Irwandi.

Kisah Irwandi itulah yang diceritakan kembali tim pemerintah Aceh kepada delegasi dari Afghanistan dan Berghof Foundation, Jerman. Kedua delegasi itu datang, akhir pekan lalu, untuk mempelajari perdamaian di Aceh.

“Mereka sedang melakukan upaya penyelesaian konflik di Afghanistan, yang didukung oleh pemerintah Jerman,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, Sabtu (25/11).

Mulyadi menyebutkan, pada prinsipnya pemerintah Aceh siap berbagi pengalaman dengan Afghanistan dalam menyelesaikan konflik di negara tersebut. Terlebih, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga sangat peduli dengan isu perdamaian dunia.

“Gubernur Irwandi berulang kali menyatakan ingin berbagi pengalaman tersebut dengan dunia. Apalagi, penyelesaian konflik Aceh merupakan salah satu yang paling cepat di dunia, setelah mengalami konflik lebih dari 30 tahun,” jelas Mulyadi.

Delegasi Afghanistan juga ditemui para mantan juru runding perdamai­an Aceh yang terlibat langsung proses dialog menuju Helsinki. Di antaranya ialah Bakhtiar Abdullah, Nur Juli, Shadia Marhaban, dan Munawar Liza

Kini, hasil perdamaian di Aceh sudah bisa dinikmati masyarakat. Pembangunan Aceh meningkat, perdamaian menguat, dan ekonomi masyarakat terus membaik. Alhasil, jumlah kunjungan wisatawan internasional pun juga meningkat.

Perdamaian di Aceh juga menjadi inspirasi banyak negara untuk menciptakan perdamaian. Selain Afghanistan, delegasi Myanmar, Filipina, Thailand, India, dan Kashmir, serta beberapa negara Afrika juga sudah pernah datang ke Aceh.

Agen perdamaian
Perdamaian juga menjadi keinginan besar warga dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, yang pernah digoyang konflik Poso. Bersama para ulama, pemprov berencana menggelar deklarasi perempuan sebagai agen perdamaian pada 22 Desember.

“Pada Peringatan Hari Ibu, kami akan melibatkan Ketua MUI Kota Palu Prof Zainal Abidin menggelar deklarasi perempuan agen perdamaian,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah, Siti Norma Mardjanu, di Palu, kemarin.

Acara itu akan menghadirkan 2.000 perempuan dari seluruh daerah di Sulawesi Tengah. Mereka sudah mendapat pelatihaan sebagai agen perdamaian yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Selain perempuan perdamaian, lanjutnya, di hari yang sama juga dideklarasikan gerakan antikekerasan terhadap perempuan dan anak. “Seluruh daerah dan seluruh organisasi perangkat daerah akan terlibat dalam kampanye ini,” tandas Siti. (Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya