Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PESAWAT terbang N219 atau kini diberi nama Nurtanio dirancang khusus untuk daerah pegunungan Papua diharapkan dapat mendukung program Jembatan Udara.
Pasalnya, moda transportasi udara ini karena dapat menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dan tidak memerlukan landasan berukuran besar, cukup landasan pacu sepanjang 500 meter saja.
Hebatnya lagi, pesawat ini akan mudah mendarat di landasan yang tidak beraspal, atau bahkan berbatu sekalipun. Pesawat N219 diyakini dapat menjadi solusi untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar seperti di pegunungan Papua dan Papua Barat.
Lantas seperti apa spesifikasi pesawat hasil kolaborasi PT Dirgantara Indonesia dan LAPAN itu?
Pesawat ini menggunakan dua mesin turbodrop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23 Angkutan udara. Dengan ditenagai sepasang engine Pratt and Whitney, Nurtanio mampu terbang dengan kecepatan hingga 213 knots.
Pesawat N219 ini murni hasil karya anak bangsa, mulai dari desain dan manufacturing. Pengoperasian pesawat ini bisa dilakukan tanpa bantuan ground support unit.
Nurtanio juga memiliki harga yang murah karena didukung oleh teknologi yang sudah banyak ditemui di pasaran. Untuk biaya operasi dan pemeliharaannya pun tergolong rendah meski menggunakan teknologi avionik yang lebih modern.
Jangan lupa juga teknologi Flight Management System yang di dalamnya sudah terdapat global positioning system (GPS), sistem autopilot serta terrain awareness and warning system untuk mendeteksi jika pesawat ini sedang menuju atau mendekati wilayah perbukitan.
Pesawat akan memberikan tanda, visualisasi secara 3 dimensi (3D) sehingga pilot bisa melihat secara langsung kondisi perbukitan yang akan dilaluinya.
Dari sisi ukuran, N219 memiliki kabin terluas di kelasnya. Karena itu pesawat ini pun serbaguna dan bisa mengangkut berbagai hal seperti barang, evakuasi medis, hingga penumpang dan pasukan.
Tak hanya itu, pesawat ini pun dilengkapi multihop capability fuel tank sehingga pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
N219 atau kini diberi nama Nurtanio bisa tetap terkendali meski saat terbang dengan kecepatan rendah yang juga menjadi keunggulan terutama saat digunakan di wilayah-wilayah dengan medan yang sulit seperti pegunungan dan tebing. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved