Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Gagal Panen Capai 90%. Petani Kopi Rugi Besar

Depi Gunawan
05/9/2017 19:35
Gagal Panen Capai 90%. Petani Kopi Rugi Besar
(ANTARA)

PETANI kopi asal Kampung Batuloceng Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami gagal panen, bahkan penurunan hasil panen mencapai 90%.

Ayat Sulaeman, 51, salah satu petani kopi setempat menyatakan, di tahun ini dirinya hanya bisa memanen 8 kuintal kopi di lahan sekitar tiga hektare. Padahal pada tahun sebelumnya bisa mencapai 10 ton buah kopi.

"Tahun ini masih bisa panen tapi tidak maksimal, paling hanya 10% saja yang bisa diambil. Yah bisa disebut tahun sekarang lagi gagal panen," ujar Ayat, Rabu (5/9).

Terdapat sekitar 75% warga Batuloceng yang berprofesi sebagai petani kopi harus mengalami kerugian. Padahal para petani harus mengeluarkan biaya perawatan mulai dari pupuk, dan membayar bersih-bersih tukang kebun selama setahun.

Dia mengatakan, harga kopi lokal yang ditanam para petani kampung ini berjenis arabika. Saat ini, harga per kilogram nya cukup tinggi hingga mencapai Rp24 ribu jika dijual dalam bentuk gabah.

"Tetapi kalau dijual dalam bentuk green bean sekitar Rp100 ribu per kilogram. Kalau sudah di-roasting saya biasa jual Rp250 ribu per kilogram," tuturnya.

Ana, 53, petani kopi lainnya mengungkapkan, selain di Lembang, petani di wilayah penghasil kopi lainnya seperti di Garut, Pangalengan dan Tasikmalaya juga mengalami hal yang sama.

"Semua daerah penghasil kopi terjadi gagal panen karena faktor cuaca. Jadi, di saat buah kopi berbunga tahun lalu, terjadi musim hujan yang cukup lama. Jadi buahnya busuk," bebernya.

Ana menuturkan, sejak tiga tahun terakhir, baru kali ini panen kopi mengalami gagal panen hingga mencapai 90%. Dia mengharapkan, panen kopi tahun depan bisa kembali normal.

"Baru panen lagi nanti bulan Februari atau Maret tahun depan," lanjut dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya