Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH melalui Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) bakal membangun groundsill (bangunan pengendali sediment) di Sungai Bengawan Solo, di Bojonegoro karena telah terjadi degradasi dasar sungai.
Bupati Bojonegoro, Suyoto Jumat (18/8) mengatakan, pembangunan groundsill ini
merupakan kabar gembira bagi masyarakat Bojonegoro karena membantu mengurangi dampak kerusakan sungai.
"Kita harus mendukung apa yang dapat memberikan manfaat dan dapat membantu kita," ujar Suyoto dan menyatakan Pemkab Bojonegoro akan mendukung upaya pembangunan itu.
Menurut politisi PAN ini, pembangunan infrstruktur pengendali sendimentasi di
sungai Bengawan Solo itu bakal dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BBWS. Ia juga mengharapkan, agar masyarakat mendukung pembangunan tersebut.
"Setidaknya kita jangan mengganggu, karena ini bisa mengurangi resiko bencana alam," tambahnya. Resiko bencana alam lainnya, lanjut dia, adalah longsor di bantaran Bengawan Solo.
"Nanti apabila Bendung Gerak ini rusak dan tidak ada lagi sisanya, nanti apa yang kita ceritakan ke anak cucu kita," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Suyoto juga mengapresiasi kerja dari pihak Kepolisian yang telah menangkap 35 orang penambang pasir ilegal. Setidaknya ini dapat mengurangi jumlah penambang pasir yang akan merusak lingkungan sungai Bengawan Solo.
"Kita juga harus bisa merawat Bendung Gerak ini karena sudah menjadi ikon dan destinasi wisata di Bojonegoro. Kita harus bisa menjaga apa yang kita capai saat ini, dan meningkatkan lagi ke depannya. Mari kita bersama-sama membangun Bojonegoro tercinta, agar masa yang akan datang bisa lebih baik," pungkasnya.
Sebelumnya, rencana pembangunan groundsill bakal dilaksanakan di Bendungan Gerak Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro disosialisasikan pada warga sekitar. Hal ini dikarenakan telah terjadi degradasi dasar sungai. Tujuan pembangunan itu, untuk menyelamatkan bangunan Bendungan Gerak.
Kepala Bidang PJSA Bengawan Solo Heriantono Waluyadi menjelaskan pembuatan groundsill dikarenakan telah terjadi degradasi dasar sungai Bengawan Solo. Pembangunan itu, kata dia, tujuan untuk menyelamatkan bangunan Bendungan Gerak.
Selain pembangunan groundsill, akan dibangun pula revetment (tembok sayap sungai) baru dan perbaikan revetment yang rusak yang disebabkan arus sungai Bengawan Solo. Menurut dia, jika tidak dibuat revetment akan terjadi kerusakan yang lebih parah lagi.
"Kita akan membangun groundsill pada 3 lokasi," ungkapnya. Heriantono juga mengharapkan, pembangunan itu dapat mengurangi dampak kerusakan Bendungan Gerak. Selain itu, di berharap kegiatan ini bisa terlaksana tepat waktu, dengan kualitas tepat.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved