Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
ISU pemindahan ibu kota pemerintahan keluar Jakarta yang sepekan ini kembali gencar langsung berdampak terhadap harga jual tanah di Kota Palangkaraya, Kalteng. Palangkaraya merupakan salah satu kandidat ibu kota kelak.
Di Palangkaraya harga jual tanah yang berada di dalam kota maupun di luar kota saat ini harganya melonjak tajam. Semakin mahalnya harga tanah itu sudah diantisipasi masyarakat Kota Palangkaraya dengan tidak menjual tanah mereka terutama kepada para spekulan tanah.
Dari pantauan dibeberapa lokasi, Senin (10/7), seperti di jalan Mahir Mahar yang merupakan lintas luar (ringroad) dan Jalan Cilik Riwut harga tanah permeternya sudah naik 100%.
Contoh semakin meningkatnya harga tanah akibat isu pembedahan ibukota pemerintahan ini juga berlaku bagi tanah yang lokasi sedikit keluar kota.
Suwandi warga Jalan Rajawali Palangkaraya mengaku mendapatkan keuntungan sangat besar saat ia menjual tanahnya yang berlokasi di Jalan Cilik Riwut Km 7.
"Tanah saya sebulan lalu dibeli orang yang ngakunya dari Jakarta Rp400 juta padahal saya beli 5 tahun lalu Rp100 juta saja," ujarnya.
Ia mengakui saat ini memang sangat banyak orang mencari tanah terutama di lokasi strategis seperti Jalan Cilik Riwut dan daerah Pengambangan baru seperti Jalan Mahir Mahar.
"Mereka memang sepertinya sedang berinvestasi untuk jangka panjang," ujar pengusaha yang memiliki puluhan tanah di beberapa lokasi di Palangkaraya itu.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mewanti-wanti agar masyarakat tidak gegabah menjual tanah mereka. "Saya minta masyarakat untuk tidak menjual tanah mereka berkaitan dengan adanya wacana pemindahan ibukota," ujarnya di Istana Iseng Mulang, rumah jabatan Gubernur Kalteng, beberapa waktu lalu. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved