PERGANTIAN tahun harus dilewati warga dua wilayah di Jawa Timur, Bojonegoro dan Jombang, di tengah terjangan air bah. Empat keluarga di Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, harus mengungsi akibat rumah mereka roboh diterjang banjir. Terjangan banjir bandang, pada Kamis (31/12/2015) ma-lam menyebabkan 300 rumah terendam air bercampur lumpur. Banjir bandang itu disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan hulu sungai desa setempat, di antaranya Desa Pajeng, Soko, Jiwo, dan Dodol.
Kondisi tersebut membuat air yang bermuara di Sungai Soko meluap hingga memicu banjir bandang. Banjir mengakibatkan jalur pengubung Kabupaten Bojonegoro-Nganjuk ditutup. Jalan provinsi itu terendam banjir dan tertutup lumpur. Jalur itu sempat dibuka tutup hingga kemarin dini hari. "Korban yang rumahnya roboh saat ini masih mengungsi," kata Kepala Desa Kedungsumber, Sukardi, kemarin. Empat keluarga itu untuk sementara ditampung di kerabat terdekat. Upaya itu, kata dia, terpaksa dilakukan sambil menunggu bantuan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, terjangan banjir bandang mengakibatkan sekitar 300 rumah yang berada enam rukun tetangga (RT) diterjang banjir. Enam RT itu, yakni RT 10, 11, 12, dan 13. Selian itu, terjangan banjir merendam enam rumah di RT 15 dan RT 16 ada tiga rumah. Selain rumah, beberapa hewan ternak juga terbawa banjir bandang. Setidaknya ada tujuh ekor kambing dan seekor sapi yang terseret arus. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sementara itu, kerugian materi masih didata.
Sudah surut Banjir di malam pergantian tahun juga melanda Kabupaten Jombang. Air bah menerjang Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Selain disebabkan hujan yang turun hampir 6 jam, banjir terjadi karena luapan sungai yang melintas di Kota Jombang. Air yang tidak tertampung, meluber ke permukiman warga. Laporan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Jawa Timur, Kabupaten Jombang, menyebutkan kedalaman genangan mencapai 60 cm. "Air sudah surut, tapi masih banyak genangan di rumah warga, meski tidak setinggi tadi malam," kata Kepala BPBD Jatim Sudharmawan di Surabaya, kemarin.
Banjir yang melanda kawasan itu sudah rutin terjadi setiap tahun, apalagi bila ada hujan dalam intensitas cukup lama dan air sungai meluap. Sebelum pergantian tahun, air sungai mulai tumpah ke jalan. Selanjutnya air itu merambat ke permukiman berpenduduk padat. Semakin pagi, air semakin tinggi. Dari mulai 10 cm hingga 70 cm. Air mulai meluber dari sungai pada pukul 22.00 WIB, Kamis (31/12/2015). "BPBD sudah menyiapkan antisipasi jika air belum surut dengan menyiapkan bantuan dapur umum. Namun, hingga sekarang, masih belum diperlukan," kata Sudharmawan.
Beberapa jalur di Jombang dialihkan ke jalur lain akibat banjir di beberapa titik. Kapolres Jombang AKBP Sujarwono mengatakan kendaraan roda empat yang melaju dari Wringin Contong diarahkan ke kiri masuk ke Jalan Wahid Hasyim. "Karena jalan dari makam Gus Dur ke arah barat ada genangan, arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif," katanya. (FL/LD/JI/N-2).