LIMA warga di Sumatra Barat meninggal dunia karena demam berdarah dengue. Dua kabupaten, yakni Sijunjung dan Dharmasraya, sudah menetapkan wabah DBD sebagai kejadian luar biasa.
Kelima korban tercatat sebagai warga Dharmasraya, Sijunjung, dan Kota Sawahlunto. "Dengan penetapan KLB DBD, pemerintah dan warga bersama-sama membersihkan lingkungan, tidak hanya pengasapan," papar Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Barat Rosnini, di Padang, kemarin.
Di Sawah Lunto, ada tiga warga yang meninggal dunia. Selain itu, ada 147 warga yang harus dirawat karena terjangkit penyakit itu.
"Kami belum menetapkan status KLB," kata Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Sawah Lunto Al Ansari.
Di Sijunjung, satu orang meninggal dan belasan lainnya dirawat. Sementara itu, di Dharmasraya, satu meninggal dan 20 orang terjangkit.
Dari Kalimantan Selatan, dilaporkan, jumlah penderita DBD di 13 kabupaten dan kota terus bertambah. Karena itu, Dinas Kesehatan Kalsel telah mengaktifkan kembali kelompok kerja penanggulangan DBD dan juru pemantau jentik di seluruh daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Achmad Rusdiansyah menyatakan sepanjang tahun ini sudah ada 2.000 kasus DBD, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai belasan anak dan balita.
Selain DBD, malaria juga menjadi masalah. Dinas kesehatan mencatat ada 155 desa dan kelurahan di Kalsel yang menjadi daerah merah malaria. Seluruh kabupaten memiliki desa berkategori merah, dengan jumlah terbesar di Kabupaten Tanah Bumbu dan Banjar. (YH/DY/N-3)