Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PUNCAK arus mudik diprediksi akan kembali terjadi hari ini. Kemarin, arus mudik baik yang melalui tol maupun jalan arteri berjalan dengan lancar.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, seusai melakukan peninjauan aktivitas mudik Lebaran 2018 di Terminal Harjamukti, Cirebon, kemarin.
Menhub menjelaskan secara statistik, kemarin memang terjadi penurunan arus mudik. Jumlah pemudik yang menggunakan mobil dan sepeda motor mulai menurun. Demikian pula kepadatan jalan juga menurun. Hal lain yang terpantau ialah kecepatan kendaraan selama aktivitas mudik naik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Di sisi lain, jumlah kecelakaan yang dialami para pemudik justru menurun. Budi melanjutkan, puncak arus mudik yang diprediksi berlangsung kemarin, tetapi berdasarkan pemantauan di lapangan belum terjadi.
“Mungkin besok (hari ini),” ungkapnya. Menurut data petugas, lanjut Menhub, sampai saat ini sudah dua pertiga dari 19 juta yang melakukan mudik dari Jakarta menuju ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Budi menambahkan, untuk mempertahakan kondisi yang telah kondusif, dia meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aktivitas mudik dan arus balik Lebaran tahun ini agar tetap menjaga kekompakan.
“Menjaga kekompakan sangat penting supaya proses mudik tetap berlangsung dengan baik sampai hari raya mendatang,” cetusnya.
Ditambah
Sementara itu, saat menyinggung jumlah pemudik yang masih banyak menggunakan sepeda motor, Budi menjelaskan ke depan pihaknya akan mengatur agar sepeda motor tidak digunakan sebagai alat transportasi untuk jarak tempuh yang jauh dan waktu perjalanan yang lama.
“Mereka (para pemudik) harus mencari pengganti sepeda motor. Caranya, antara lain dengan meningkatkan layanan mudik gratis setiap tahun. Tidak hanya itu, jumlah bus dan transportasi lain seperti kereta api dan kapal laut juga akan ditambah,” paparnya.
Menurut Menhub, solusi itu bisa menyelesaikan persoalan jumlah pemudik yang membludak. Langkah lain yang akan ditempuh pemerintah ialah mengeluarkan semacam peraturan menteri yang mengharuskan penjualan tiket bus secara daring. Hal itu akan direalisasikan setelah Lebaran.
Seperti diketahui, banyak pemudik enggan menggunakan bus saat mudik karena harga tiket yang melambung. Karena itu, penjualan secara daring harus dilakukan untuk memutus rantai distribusi penjualan tiket.
“Kalau misalnya harga tiket Rp100 ribu dan dijual secara daring, kan masuk semua ke pengelola bus,” tukasnya.
Di kesempatan sama, Asisten Operasi Kapolri, Irjen Deden Juhara, mengatakan pada mudik kali ini terjadi penurunan angka kecelakaan hingga 40% ketimbang tahun lalu. “Salah satu penyebabnya ialah karena libur Lebaran tahun ini cukup panjang,” ungkap Deden.
Kalau tahun lalu, lanjutnya, hanya tersisa waktu tiga hari untuk libur sebelum Lebaran sehingga pemudik sering kali memacu kendaraan mereka dengan kecepatan tinggi saat menuju ke kampung halaman mereka. (I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved