Pengantar:
BUKAN hanya anggota DPR suka nyambi. Perempuan-perempuan cantik yang sedang merintis masa depan lewat berbagai profesi pun bersedia disambi asalkan ketemu harga. Siapa saja perempuan muda cantik itu, disajikan dalam tulisan bersambung mulai Senin (2/3) hingga Minggu (8/3). Ini merupakan tulisan ke enam.
-----------------------
INDAH, mahasiswi semester empat di sebuah sekolah tinggi di kawasan Bekasi, Jawa Barat, tengah asyik memencet tombol telepon pintar keluaran terbaru miliknya. Sabtu (14/2) siang itu, dia datang ke Kalibata Mall, Jakarta Selatan, sesuai janji untuk bertemu.
Jarum jam menunjukkan angka 12. "Hai, apa kabar?" ucapnya ramah sambil mengulurkan tangan. Hari itu Indah izin tidak masuk kerja. Untuk merayakan Hari Kasih Sayang (Valentine), dia dan pasangannya berencana menghabiskan malam bersama di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang merupakan salah satu pusat hiburan favorit anak muda Ibu Kota.
Namun, sebelum merayakan Hari Valentina bersama sang pria pujaan, Indah menyanggupi bertemu di Kalibata Mall. Pertemuan dengan Indah berkat bantuan temannya Amel yang memberikan nomor telepon seluler gadis berambut pendek tersebut.
Sebelumnya, komunikasi lewat pesan singkat direspons Indah setelah mengetahui rekomendasi dari Amel. Berbeda dengan Amel, Indah yang juga berprofesi sebagai SPG rokok, tekesan cuek. Gadis yang memiliki tinggi badan 160 cm itu tergolong tomboy.
"Amel sudah kasih tahu tarifnya kan Mas?" tanyanya terus terang. Kalau booking short time tidak kurang dari Rp1,5 juta. Kalau mau long time dikalikan dua menjadi Rp3 juta. Tapi khusus malam itu, Indah tidak bisa melayani kencan long time karena pada malam hari harus bersama sang pujaan hati merayakan Valentine.
Dia memberikan penjelasan dengan gaya bicara blak-blakan. Pria yang mengajaknya kencan, akan merasa nyaman karena Indah menjamin semua kerahasiaan dan tidak akan macam-macam. "Alhamdulillah, selama ini saya juga dapat tamu yang baik-baik semua. Mungkin karena mereka direkomendasikan teman-teman," tuturnya.
Baginya, bila ada pria yang mengirimkan pesan singkat mengajak kencan tanpa menyebutkan nama salah satu teman SPG-nya sebagai pemberi rekomendasi, dia tidak akan menanggapi. "Buat jaga-jaga Mas. Kalau yang SMS orang suruhan pacar saya atau suruhan keluarga, urusannya bisa kacau," ujarnya sambil tertawa.
Dia memastikan pekerjaannya sebagai gadis booking-an hingga kini tidak diketahui keluarga maupun sang pacar. Selama hampir tiga tahun berpacaran, sang pacar tak pernah menaruh curiga, sekalipun dalam setahun terakhir, ia rutin menerima tamu. (*/T-1) (Bersambung)
BUKAN hanya anggota DPR suka nyambi. Perempuan-perempuan cantik yang sedang merintis masa depan lewat berbagai profesi pun bersedia disambi asalkan ketemu harga. Siapa saja perempuan muda cantik itu, disajikan dalam tulisan bersambung mulai Senin (2/3) hingga Minggu (8/3). Ini merupakan tulisan ke enam.
-----------------------
INDAH, mahasiswi semester empat di sebuah sekolah tinggi di kawasan Bekasi, Jawa Barat, tengah asyik memencet tombol telepon pintar keluaran terbaru miliknya. Sabtu (14/2) siang itu, dia datang ke Kalibata Mall, Jakarta Selatan, sesuai janji untuk bertemu.
Jarum jam menunjukkan angka 12. "Hai, apa kabar?" ucapnya ramah sambil mengulurkan tangan. Hari itu Indah izin tidak masuk kerja. Untuk merayakan Hari Kasih Sayang (Valentine), dia dan pasangannya berencana menghabiskan malam bersama di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang merupakan salah satu pusat hiburan favorit anak muda Ibu Kota.
Namun, sebelum merayakan Hari Valentina bersama sang pria pujaan, Indah menyanggupi bertemu di Kalibata Mall. Pertemuan dengan Indah berkat bantuan temannya Amel yang memberikan nomor telepon seluler gadis berambut pendek tersebut.
Sebelumnya, komunikasi lewat pesan singkat direspons Indah setelah mengetahui rekomendasi dari Amel. Berbeda dengan Amel, Indah yang juga berprofesi sebagai SPG rokok, tekesan cuek. Gadis yang memiliki tinggi badan 160 cm itu tergolong tomboy.
"Amel sudah kasih tahu tarifnya kan Mas?" tanyanya terus terang. Kalau booking short time tidak kurang dari Rp1,5 juta. Kalau mau long time dikalikan dua menjadi Rp3 juta. Tapi khusus malam itu, Indah tidak bisa melayani kencan long time karena pada malam hari harus bersama sang pujaan hati merayakan Valentine.
Dia memberikan penjelasan dengan gaya bicara blak-blakan. Pria yang mengajaknya kencan, akan merasa nyaman karena Indah menjamin semua kerahasiaan dan tidak akan macam-macam. "Alhamdulillah, selama ini saya juga dapat tamu yang baik-baik semua. Mungkin karena mereka direkomendasikan teman-teman," tuturnya.
Baginya, bila ada pria yang mengirimkan pesan singkat mengajak kencan tanpa menyebutkan nama salah satu teman SPG-nya sebagai pemberi rekomendasi, dia tidak akan menanggapi. "Buat jaga-jaga Mas. Kalau yang SMS orang suruhan pacar saya atau suruhan keluarga, urusannya bisa kacau," ujarnya sambil tertawa.
Dia memastikan pekerjaannya sebagai gadis booking-an hingga kini tidak diketahui keluarga maupun sang pacar. Selama hampir tiga tahun berpacaran, sang pacar tak pernah menaruh curiga, sekalipun dalam setahun terakhir, ia rutin menerima tamu. (*/T-1) (Bersambung)