Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Karya para Arsitek agar Warga tidak Saling Curiga

26/2/2017 08:12
Karya para Arsitek agar Warga tidak Saling Curiga
(MI/RAMDANI)

PULUHAN kendaraan, baik roda dua maupun empat, terparkir di Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Tambora, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Barat, kemarin. Para pemiliknya sengaja datang untuk menghabiskan waktu di area Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo dengan teman, keluarga, dan sanak saudara mereka.

Anak-anak terlihat sibuk menikmati arena permainan yang ada bahkan membentuk kelompok bermain dengan teman-teman sebaya. Muda-mudi berpasangan. Mereka pun tumpah ruah di area publik yang baru diresmikan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dua pekan lalu. Para orang tua bahkan para manula pun ikut bersantai dalam ruang terbuka yang disediakan pemerintah di sekitar tempat tinggal mereka.

“Dulu waktu belum ada RPTRA, kalau mau main bola, ya di deket kali. Bila tidak, ya diam di rumah,” ungkap Aris, salah seorang warga Kalideres, Jakarta Barat, yang sengaja mendatangi RPTRA Kalijodo, kemarin.

Aris mengaku senang memiliki tempat bermain yang layak di sekitar tempat tinggalnya. Saat hari libur, ia pun bisa bersama teman sebaya bermain di tempat terbuka dengan aman. Dengan adanya RPTRA saat bermain bola bersama temannya, mereka pun tak perlu risau dengan kendaraan yang lalu lalang melintas di arena permainan.

Pengurus RPTRA pun konsisten, selalu mengumumkan agar para orang tua tidak menyalakan rokok mereka di dalam kawasan RPTRA. Meski dilengkapi fasilitas umum, seperti toilet, perpustakaan, taman, kolam, ruang laktasi, dan sarana bermain lainnya, tempat tersebut bisa didatangi dengan gratis oleh siapa saja. “Tidak bayar main di sini, kalau haus, ya tinggal beli air mineral di kantin,” ujar dia.

Di balik pendirian RPTRA di Ibu Kota, nyatanya tak lepas dari jasa para arsitek terkemuka di Indonesia. Berkat pemikiran dan bakat mereka dalam mendesain bentuk dan konsep 123 lokasi RPTRA, kini warga DKI Jakarta bisa menikmati ruang terbuka yang cantik dan asri di sekitar mereka.

Misalnya, di RPTRA Kampung Benda yang nyatanya didesain oleh Willis Kusuma Architect dan RPTRA Kalijodo yang didesain oleh Han Awal and Partners. Dua nama lembaga konsultan arsitek tersebut merupakan nama-nama lembaga konsultan arsitektur terkemuka di Tanah Air.

“Sebetulnya keterlibatan kami dalam pembangunan RPTRA di Jakarta itu kecelakaan,” ungkap Avianti Arman, koordinator arsitek dalam acara Tur Bersama 11 Lembaga Arsitektur melihat RPTRA di Jakarta. Adapun 11 lembaga konsultan arsitek yang terlibat dalam desain RPTRA antara lain Aboday, Andramatin, Arkonin, d-associate, Graha Cipta Hadiprana, Han Awal And Parners, Nataneka, Studio Tonton, Alumni Arsitek Universitas Indonesia (UI), dan Wilis Kusuma Architects.

Yori Antar, salah satu arsitek dari Han Awal and Partners, menyampaikan bahwa warga ­Jakarta memang butuh ruang publik di wilayahnya. “Kalau jarang bertemu, kan hasilnya timbul curiga karena mereka tak kenal satu sama lain.” (Gana Buana/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya