Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Menanti Rasa Eropa di Trotoar Jakarta

Yanurisa Ananta
15/2/2017 07:57
Menanti Rasa Eropa di Trotoar Jakarta
(MI/RAMDANI)

TAHUN ini trotoar atau jalur pedestrian di Jalan Sudirman-Thamrin akan diperlebar hingga 10 meter. Semula lebarnya hanya sekitar 3 hingga 5 meter. Rencana pelebaran trotoar itu digagas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tahun lalu. Nantinya, trotoar dari Patung Pemuda Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, hingga Patung Kuda, Jalan Thamrin, sepanjang 7,5 kilometer, diperlebar. Konsep trotoar di Jalan Jenderal Sudirman hingga Thamrin akan serupa dengan trotoar di Eropa dan Amerika, yaitu kafe dan restoran menyatu dengan trotoar.

Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Riri Asnita, menjelaskan selain menyediakan ruang lebih layak bagi pejalan kaki, pembangunan trotoar akan menjadi pusat etalase kota di Jakarta. Di sana akan berdiri banyak ornamen-ornamen khas Betawi, misalnya, ondel-ondel.

“Pejalan kaki lebih nyaman dan aman. Trotoar di sana sebagai ruang etalase Kota Jakarta sehingga Jakarta lebih dikenal dunia,” kata Riri Asnita saat ditemui Media Indonesia, kemarin.

Bangku-bangku taman yang dipasang di trotoar juga bukan bangku biasa. Beragam bentuk kursi yang unik akan ditempatkan di sana. Riri menjamin masyarakat yang melihatnya tertarik untuk berswafoto. Taman bisa juga dibangun di tengah trotoar itu. Namun, itu hanya mungkin dilakukan jika trotoar yang terbangun memiliki lebar 8-12 meter. Misalnya, di trotoar di depan Gedung Bank Indonesia kemungkinan akan dibangun taman karena keberadaannya steril dan lebar. “Kita bisa juga bangun semacam undakan (tangga) untuk variasi, di atasnya ada taman sehingga warga bisa duduk-duduk sore di sana,” lanjut Riri.

Di atas trotoar tersebut juga akan dipasang fasilitas jalur pemandu bagi penyandang disabilitas tunanetra. Pepohonan akan melengkapi pemandangan selain lampu-lampu berwarna warni di sana. Tumbuhan yang ditanam juga bukan tanaman biasa. Saat ini jenis pohon yang akan ditanam masih dalam proses penggodokan oleh konsultan yang dibawahkan PT MRT.

Rangkul PKL
Para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di pinggir jalan, ungkap Riri, akan diajak berpartisipasi. Pemprov DKI tengah merencanakan kewajiban para pengelola gedung di sekitar kawasan untuk membuka pagar dan menyewakan lahan mereka untuk PKL. “Kami juga akan ajak perusahaan swasta membuka pagar mereka. Mereka (swasta) bisa menjual ruang mereka untuk berdagang. Mekanisme ini sedang digodok,” janji Riri.

Berkas desain trotoar Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin saat ini masih dibahas PT MRT dan Dinas Bina Marga. Dijadwalkan, April mendatang dokumen rancangan utuh akan selesai sehingga pembangunan fisik bisa dilakukan di pertengahan tahun. Untuk pilot project, trotoar dari Patung Kuda hingga Sarinah terlebih dahulu dikerjakan. Sementara itu, sisanya (mulai Patung Pemuda-Sarinah) akan dilakukan secara bertahap.

Dana untuk pelebaran trotoar ini, lanjut Riri, tidak menggunakan APBD 2017, tetapi dari kompensasi kenaikan lantai bangunan (KLB). Salah satunya dari PT Mitra Panca Persada (MPP), Rp500 miiar. “PT MRT bertugas membangun trotoar sepanjang 100 meter di sisi kiri dan kanan stasiun-stasiun MRT yang ada dari Patung Pemuda hingga Patung Kuda itu. Sementara itu, sisanya dibangun dua perusahaan swasta. Tidak ada anggaran pembangunan dari APBD,” tegas Riri. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya