Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta mulai merekayasa jalur lalu lintas di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2). Kebijakan itu tak lepas dari pembangunan stasiun moda raya terpadu (MRT) di Haji Nawi.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Widjatmoko memastikan tidak ada penutupan jalan, tetapi pengalihan arus bagi kendaraan.
Sebelumnya dikabarkan, Jalan Fatmawati ditutup mulai 4 Februari hingga 11 Agustus. Pantauan Media Indonesia pada 4 Februari, tidak ada penutupan jalan baik dari arah Blok M maupun TB Simatupang.
Hanya terjadi pengurangan lajur dari semula dua jadi satu lajur. Pengurangan lajur itu disebabkan lajur sisi barat digunakan untuk pembangunan stasiun.
Lajur jalan sisi barat saat ini tertutup karena masih ada pengerjaan pengeboran untuk tiang dan pemasangan kabel PLN. Alhasil, lajur sisi timur yang hanya selebar 3 meter dibagi menjadi dua untuk kendaraan yang melaju dari Blok M ataupun TB Simatupang.
Pada pukul 16.00 WIB, tampak kemacetan terjadi di sisi timur sepanjang 400 meter. Kemacetan terurai setelah melewati area pembangunan stasiun. Untuk menghindari kemacetan tersebut, beberapa pengguna kendaraan memilih mengambil jalur alternatif yang telah dipetakan Dishubtrans dan Ditlantas Polda Metro Jaya.
“Dishubtrans beserta Ditlantas tetap menginformasikan ruas jalan alternatif yang bisa digunakan warga untuk menghindari kemacetan dampak pengurangan lajur selama proyek pembangunan berlangsung,” ujar Sigit Widjatmoko.
Kendaraan yang melaju dari arah Blok M menuju TB Simatupang (utara-selatan) bisa menggunakan dua rute, yakni Jalan Haji Nawi atau melalui Jalan Dharmawangsa Raya. Sementara itu, kendaraan dari TB Simatupang arah Blok M bisa melewati rute Jalan Tarogong Raya atau Jalan Cipete Raya.
Media Indonesia mencatat tidak ada petugas Dishubtrans yang bertugas di sore hari. Menurut Sigit, seharusnya ada 30 petugas Dishubtrans yang berjaga secara bergantian di ruas jalan yang terkena dampak proyek dan ruas jalan alternatif. Sif satu dimulai dari pukul 05.30 hingga 14.00 WIB dan sif dua pukul 14.00 hingga 22.00. “Laporan anggota tidak ada kemacetan berat di sana,” tuturnya.
Aktivitas usaha di sekitar area pembangunan stasiun MRT Haji Nawi terpantau normal. Meski demikian, sejumlah pegawai toko mengatakan jumlah pembeli berkurang.
Slamet, 55, salah satu pegawai toko furnitur Megah Sari yang berada di sisi barat, mengatakan dalam sehari hanya satu atau dua pengunjung. Sebelum terkendala akses jalan akibat pembangunan stasiun MRT, pengunjung mencapai empat sampai enam dalam sehari.
Mira, 28, pegawai di Holland Bakery di Jalan Fatmawati sisi barat, juga mengaku pengunjung sering komplain karena akses terhalang pengerjaan pemasangan kabel. “Sekarang paling 20 orang yang datang dari biasanya 50 lebih,” jelasnya. (Yanurisa Ananta/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved