Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Timses Anies-Sandi Adukan Dukcapil DKI ke KIP

Christion Dior Simbolon
03/2/2017 22:15
Timses Anies-Sandi Adukan Dukcapil DKI ke KIP
(ANTARA)

TIM sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, menyambangi Kantor Komisi Informasi Publik (KIP) Jakarta di Jalan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin.

Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pengamanan Anies-Sandiaga, Yupen Hadi, menjelaskan, maksud kedatangan timses Anies-Sandi guna meminta KIP menyelesaikan sengketa informasi data surat keterangan (suket) yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.

Pasalnya, Dinas Dukcapil DKI tak juga menyerahkan data suket yang telah diterbitkan, baik kepada KPU DKI Jakarta maupun kepada timses. Padahal, timses Anies-Sandi telah dua kali mengirimkan surat meminta data tersebut, yakni pada 25 dan 30 Januari.

"Dalam surat kedua kami pada 30 Januari, dijelaskan selambat-lambatnya data suket yang memuat nama dan alamat penerima, diserahkan Rabu (1/2). Karena tidak juga diberikan, makanya kami mengadukannya ke KIP Jakarta," ujar Yupen di Gedung KIP, Jakarta.

Menurut Yupen, validitas data suket penting untuk diketahui timses dan KPU DKI Jakarta. Pasalnya, pada saat pencoblosan nanti, pemegang suket disamakan posisinya dengan warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Tapi yang resmi diterima kami hingga kini baru DPT. Karena derajatnya sama dengan DPT, seharusnya data suket juga harus dipublikasikan jauh-jauh hari sebelumnya," cetusnya.

Jika Dinas Dukcapil tak kunjung membuka data riil suket, Yupen khawatir, isu itu bakal menggelinding menjadi bola liar di kemudian hari. Karena itu, Yupen berharap, KIP segera memproses permohonan tersebut sebelum pemungutan suara digelar pada 15 Februari.

"Muara dari ditutup-tutupinya data suket adalah kecurangan. Pilkada DKI yang jujur dan adil cuma jadi slogan. Ujung-ujungnya omong kosong," tandasnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya