Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KANDIDAT Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengunjungi Pondok Pesantren Soko Tunggal. Ponpes itu merupakan pesantren binaan tokoh agama Nurul Arifin Husein Nuril atau yang akrab disapa Gus Nuril.
Dalam kunjungan tersebut, Ahok meminta dukungan doa dan dorongan moral kepada Gus Nuril.
"Saya kan sudah terdakwa, ya nasib saya di Tuhan. Saya harap datang dukungan datang dari teman-teman," ujar Ahok di Ponpes Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (9/1).
Ia mengungkapkan kunjungannya tersebut juga bertujuan untuk memohon permintaan maaf. Permintaan maaf tersebut ia layangkan terkait pernyataannya soal penafsiran Alquran Surah Al-Maidah Ayat 51.
"Saya juga sampaikan permintaan maaf karena sudah buat kegaduhan. Walaupun, kata beliau, ada hikmahnya," ujar dia.
Basuki mengatakan kini nasibnya memang juga ditentukan sepenuhnya oleh putusan majelis hakim.
"Tapi perjuangan saya sama Pak Djarot kan belum selesai nih buat Jakarta. Nanggung, makanya kami minta izin supaya kami bisa terpilih kembali menyelesaikannya. Itu jadi doa yang penting," ujar calon petahana itu.
Gus Nuril, yang merupakan kerabat Gus Dur, mengungkapkan, kedatangan Ahok merupakan keberlanjutan tali silaturahim yang sudah lama dijalin. Pada kesempatan tersebut, Gus Nuril juga menanggapi fatwa MUI yang menilai pernyataan Ahok sebagai penodaan.
Menurutnya, fatwa MUI tidak serta merta paralel dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Maka, ia mengingatkan supaya MUI berhati-hati ketika menerbitkan fatwa dan mengerahkan massa.
"Kalau mengeluarkan fatwa, kemudian diperkuat dengan gerakan pengaman fatwa MUI, sehingga seolah-olah fatwa itu sebagai hukum positif. Maka secara sadar atau tidak sadar, mereka melakukan kegiatan makar," kata Gus Nuril. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved