Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KONDISI para korban selamat penyekapan di Pulomas berangsur membaik. Namun, mereka hanya diijinkan dijenguk orang-orang terdekat.
Dokter Manajemen Medis Rumah Sakit Kartika Pulomas, Said Rizal menyatakan, saat ini hanya pihak keluarga yang boleh mengunjungi.
"Pasien di isolasi dulu. Hanya keluarga, itu pun harus seizin pihak kepolisian. Kita koordinasi sama polisi, jadi tidak bisa sembarangan," kata Said di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12).
Keputusan mengisolasi pasien, kata Said, atas hasil koordinasi dengan kepolisian. Sebab, para korban juga masih di bawah kontrol polisi guna mengungkap kasus penyekapan tersebut.
"Kunjungan juga semetara belum bisa, karena pasien dalam pengawasan pihak kepolisian," tambah dia.
RS Kartika Pulomas menangani lima orang yang ditemukan selamat saat disekap dalam kamar mandi rumahnya, nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung Jakarta Timur. Kelima orang yang dirawat yakni Zanetta Kalila Amaria, Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.
Emi dan Nursanti dirawat dalam satu ruangan nomor 240. Keduanya merupakan ibu dan anak yang bekerja di rumah yang jadi lokasi penyekapan.
Enam orang lainnya, ditemukan meninggal dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 meter di rumah itu pada 27 Desember 2016. Korban tewas, yakni Dodi serta dua orang anaknya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla.
Amel, teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian, turut tewas. Dua orang sopir Dodi juga tewas dalam kejadian ini.
Menurut polisi, korban yang selamat ini sekaligus menjadi saksi kunci untuk mengungkap kasus ini. MTVN/OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved